Elon Musk pecahkan rekor sebagai manusia terkaya di dunia setelah kekayaannya menembus angka fantastis 504 miliar dollar AS atau sekitar Rp 8.420 triliun. Pencapaian itu menegaskan dominasi pendiri Tesla, SpaceX, XCorp, xAI, dan Neuralink dalam daftar Forbes Real-Time Billionaires edisi awal November 2025.
Dalam laporan resmi Forbes, kekayaan Musk naik sekitar 1,34 persen atau setara 6,6 miliar dollar AS (Rp 110,2 triliun) hanya dalam beberapa hari. Kenaikan ini terutama didorong oleh performa saham Tesla yang kembali menguat di bursa New York dan meningkatnya valuasi perusahaan kecerdasan buatan miliknya, xAI.
Elon Musk Pecahkan Rekor: Kukuh di Puncak Forbes
Lonjakan harta ini membuat Elon Musk semakin kukuh di posisi teratas daftar miliarder dunia, meninggalkan pesaingnya jauh di belakang. Di posisi kedua terdapat Bernard Arnault (LVMH) dengan kekayaan sekitar 309 miliar dollar AS. Sementara Jeff Bezos dari Amazon menempati peringkat ketiga dengan 263 miliar dollar AS, disusul Larry Page (Google) dan Mark Zuckerberg (Meta) di posisi keempat dan kelima.
Lebih mencengangkan lagi, jika kekayaan Bezos dan Page digabung, nilainya masih belum mampu menandingi kekayaan Musk seorang diri. Perbandingan ini menggambarkan betapa besar pengaruh dan daya dorong ekonomi yang dimiliki oleh CEO Tesla itu di panggung global.
Saham Tesla Jadi Pendorong Utama
Salah satu faktor terbesar di balik melonjaknya kekayaan Musk adalah kenaikan signifikan saham Tesla. Pada 1 Oktober 2025, saham Tesla naik 3,3 persen pada penutupan perdagangan di New York. Dengan kepemilikan lebih dari 12 persen saham perusahaan tersebut, Musk langsung meraup tambahan sekitar 6 miliar dollar AS dalam satu hari.
Hingga akhir tahun, saham Tesla telah menguat lebih dari 20 persen secara tahunan. Para investor menilai keputusan Musk untuk kembali fokus mengembangkan bisnis setelah sempat terseret ke isu politik sebagai langkah cerdas yang mengembalikan kepercayaan pasar.
Kembali Fokus ke Bisnis, Jauh dari Politik
Beberapa waktu lalu, Musk sempat dikritik karena keterlibatannya dalam lembaga pemerintahan era Donald Trump bernama Department of Government Efficiency (DOGE). Keterlibatan itu dianggap membuat dirinya terlalu fokus pada politik ketimbang bisnis.
Namun kini, Musk tampaknya telah belajar dari pengalaman itu. Ia kembali aktif memimpin proyek-proyek besarnya, mulai dari ekspansi Tesla di Asia, hingga misi antariksa SpaceX yang semakin ambisius.
Perusahaan kecerdasan buatan miliknya, xAI, juga menjadi salah satu motor pertumbuhan kekayaannya. Dalam beberapa bulan terakhir, valuasi xAI melonjak tajam, bersaing ketat dengan OpenAI dan Anthropic di sektor AI generatif.
Manusia Pertama dengan Kekayaan 500 Miliar Dolar
Pada 1 Oktober 2025, Elon Musk resmi menjadi manusia pertama di dunia dengan kekayaan melebihi 500 miliar dollar AS. Rekor itu sempat bertahan beberapa jam sebelum kembali naik berkat penguatan saham Tesla dan valuasi xAI yang terus menanjak.
Pernyataan itu mencerminkan filosofi Musk yang kerap memandang kekayaan bukan sebagai tujuan akhir, melainkan bahan bakar untuk mewujudkan visinya menjadikan manusia sebagai spesies multiplanet.






