Tragedi SMAN 2 Pontianak, siswi terpeleset tangga sekolah berujung duka mendalam. Seorang siswi kelas 3 bernama Fidyah Irgi, putri dari Aipda Sugino, meninggal dunia setelah musibah yang terjadi pada Jumat siang, 26 September 2025, sekitar pukul 13.30 WIB.
Kejadian itu berlangsung setelah jam pulang sekolah. Beberapa siswa sudah meninggalkan sekolah, sementara sebagian lain masih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, termasuk Fidyah yang aktif dalam drum band.
Saat menuruni tangga dari lantai dua menuju lantai satu, terdengar suara keras mengejutkan. Teman-teman dan wali kelas segera memberi pertolongan, lalu membawa Fidyah ke rumah sakit. Namun nyawa siswi berprestasi itu tak tertolong.
Sosok Fidyah, Siswi Berprestasi dan Aktif Berorganisasi
Kepergian Fidyah menjadi kehilangan besar bagi keluarga, sahabat, dan guru di SMAN 2 Pontianak. Almarhumah dikenal sebagai pribadi yang rajin, disiplin, dan aktif dalam kegiatan organisasi.
“Dia anak yang ceria dan penuh semangat. Kami merasa kehilangan sosok yang selalu memberi energi positif,” ungkap salah seorang temannya.
Duka ini bukan hanya dirasakan oleh sekolah, tetapi juga menyelimuti masyarakat Pontianak dan jajaran kepolisian, tempat ayah korban mengabdi.
Tragedi SMAN 2 Pontianak Mendapat Belasungkawa dari Pemerintah Kalimantan Barat
Musibah ini langsung mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson, datang ke rumah duka untuk menyampaikan simpati.
“Almarhumah terpeleset di tangga saat turun dari lantai dua. Beliau dikenal rajin dan aktif dalam organisasi sekolah,” kata Harisson.
Ia menegaskan, pemerintah bersama Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi sarana dan prasarana sekolah. Fokus utama diarahkan pada keselamatan tangga sekolah, termasuk rencana pemasangan anti-slip, penataan pegangan, hingga perbaikan desain bangunan.
“Keselamatan siswa adalah tanggung jawab bersama. Kami berkomitmen agar sekolah di Kalbar menjadi tempat belajar yang aman dan nyaman,” tambahnya.
Kehadiran Kapolresta Pontianak dan Bhayangkari
Duka juga dirasakan jajaran kepolisian. Kapolresta Pontianak Kombes Pol Suyono SIK, SH, MH, didampingi Wakapolresta AKBP Hendrawan SIK, MH, serta pejabat utama Polresta hadir di rumah duka.
“Atas nama keluarga besar Polresta Pontianak, kami turut berduka cita. Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga diberi ketabahan,” ujar Kombes Pol Suyono.
Selain itu, Ketua Bhayangkari Cabang Polresta Pontianak, Ny. Meni Suyono, bersama pengurus Bhayangkari juga hadir. Kehadiran mereka menjadi penguat batin bagi keluarga besar Aipda Sugino.
Tragedi Jadi Peringatan Keselamatan Sekolah
Tragedi yang menimpa siswi SMAN 2 Pontianak ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya keselamatan sekolah. Banyak pihak menilai, fasilitas pendidikan harus mengutamakan keamanan siswa.
Langkah-langkah korektif seperti pemasangan bahan anti-slip, perbaikan penerangan, hingga edukasi keselamatan di sekolah dinilai krusial untuk mencegah insiden serupa.
Kehilangan Fidyah memang menyisakan luka, namun juga membuka kesadaran bahwa sekolah harus menjadi tempat paling aman bagi pelajar.
Solidaritas yang Menguatkan
Di balik duka mendalam, hadirnya pemerintah, kepolisian, guru, hingga rekan sebaya menunjukkan eratnya solidaritas. Dukungan moral dan doa bersama menjadi penguat bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kepergian Fidyah Irgi akan selalu dikenang, bukan hanya sebagai siswi berprestasi, tetapi juga pengingat bagi dunia pendidikan untuk lebih serius menjaga keselamatan siswa di lingkungan sekolah.