Kasus MBG di Ketapang menjadi sorotan setelah 16 siswa SD di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, diduga mengalami keracunan makanan secara serentak.
Peristiwa itu terjadi usai para siswa menyantap menu makan siang yang disediakan pihak sekolah.
Menurut keterangan awal, gejala mulai muncul tak lama setelah jam makan siang berakhir. Sejumlah siswa mengeluhkan mual, pusing, hingga muntah.
Kondisi ini membuat pihak sekolah segera membawa para korban ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Kasus MBG di Ketapang : Dugaan Sumber Keracunan
Keracunan siswa SD ini diduga kuat berasal dari lauk MBG (Makanan Bersama Gratis) yang disajikan hari itu.
Beberapa saksi menyebut, lauk yang dibagikan berbau tidak sedap dan sayur yang mendampingi terlihat berlendir.
Kepala SDN 12 Benua Kayong Dewi Hardina membenarkan adanya siswa yang muntah dan sesak nafas usai makan menu MBG.
Ia pun mengaku mencurigai kondisi menu yang dikonsumsi siswanya hari ini. Adapun menu yang disajikan berupa ikan serta sayuran kol dan wortel.
Menurut Dewi, makanan dibagikan sekitar pukul 09.30 WIB. Tak lama setelah itu, sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah siswa mulai menunjukkan gejala keracunan.
Program MBG sebenarnya digagas untuk meningkatkan gizi anak sekolah, khususnya di daerah yang rentan rawan pangan.
Namun kasus ini menimbulkan pertanyaan soal kualitas rantai distribusi, mulai dari dapur penyedia hingga proses penyajian.