Ormas Dayak Desak Rizky Kabah Segera Ditangkap

- Jurnalis

Sabtu, 20 September 2025 - 00:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ormas menilai kehadiran mereka ke Polda Kalbar adalah bentuk pengendalian agar masyarakat tidak bertindak sendiri. Namun, bila hukum berjalan lamban, ancaman aksi langsung bisa menjadi kenyataan. - foto istimewa

Ormas menilai kehadiran mereka ke Polda Kalbar adalah bentuk pengendalian agar masyarakat tidak bertindak sendiri. Namun, bila hukum berjalan lamban, ancaman aksi langsung bisa menjadi kenyataan. - foto istimewa

Ormas Dayak desak Rizky Kabah ditangkap setelah konten kreator asal Pontianak itu dianggap menghina masyarakat Dayak melalui unggahan di media sosial.

Gelombang kegeraman meluas hingga membuat organisasi kepemudaan (OKP) mendatangi Polda Kalimantan Barat.

Ormas Dayak Desak Rizky Kabah Ditangkap

Puluhan perwakilan Ormas dan OKP Dayak mendatangi Mapolda Kalbar pada Kamis (18/9/2025). Mereka menuntut aparat segera memproses laporan penghinaan yang diduga dilakukan Rizky Kabah.

Serva, Wakil Ketua Mangkok Merah, menegaskan amarah masyarakat sudah tak terbendung.

“Kami sakit hati dikatakan segerombolan monyet. Kalau polisi tidak segera menangkap, maka kami sendiri yang akan bertindak,” ujarnya dengan nada tinggi.

Tensi Situasi Memanas

Menurut Serva, tindakan Rizky Kabah bukan hanya sekali. Setelah menuai kritik, ia malah kembali mengunggah konten yang bernuansa mengejek.

“Saya ingin menegaskan, kami sudah panas. Masyarakat di bawah semakin marah,” katanya.

Ormas menilai kehadiran mereka ke Polda Kalbar adalah bentuk pengendalian agar masyarakat tidak bertindak sendiri. Namun, bila hukum berjalan lamban, ancaman aksi langsung bisa menjadi kenyataan.

Baca Juga :  Pembunuhan Sadis di Sambas, Anak Tega Habisi Ayah Kandung

Pernyataan Pimpinan Ormas

Ketua Umum Mangkok Merah, Iyen Bagago, juga menyampaikan kekecewaan. Ia menilai Rizky Kabah justru semakin menantang setelah dilaporkan.

“Di media sosial dia bilang kami gerombolan orang utan yang kalah dengan satu orang. Jangan sampai orang utan ini marah, bisa mengamuk,” tegas Iyen.

Ungkapan tersebut menggambarkan betapa seriusnya kemarahan komunitas Dayak terhadap Rizky Kabah.

Sikap Polda Kalbar

Menanggapi desakan Ormas Dayak, Kanit 3 Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kalbar, Iptu Edi Tulus Wianto, memastikan kasus tetap berjalan sesuai prosedur.

“Status aduan sudah kami tingkatkan menjadi laporan polisi. Gelar perkara juga sudah dilakukan. Selanjutnya, akan ada pemeriksaan ahli dan pemanggilan terhadap Rizky Kabah,” jelas Edi.

Polda Kalbar menekankan proses hukum tetap berjalan meski di tengah tekanan publik.

Klarifikasi Rizky Kabah

Di sisi lain, Rizky Kabah memilih melawan balik melalui klarifikasi di akun TikTok pribadinya. Ia mengaku tidak bersalah dan menolak permintaan maaf.

“Gue bikin video sejarah Dayak berdasarkan referensi resmi, bukan hoaks. Tidak ada niat menghina,” katanya.

Baca Juga :  Kecelakaan Maut Bus Tabrak Warung di Trans Kalimantan: Satu Tewas, Dua Luka Berat

Ia bahkan menampilkan dokumentasi kunjungannya ke Museum Kalimantan Barat, yang memamerkan koleksi praktik perdukunan. Menurutnya, konten tersebut murni edukasi sejarah.

Narasi yang Memicu Polemik

Dalam klarifikasinya, Rizky menyebut Rumah Radakng di kota hanyalah ikon pariwisata, sementara yang asli ada di pedalaman dan dijaga dukun.

Pernyataan itu memicu kontroversi karena dianggap merendahkan tradisi Dayak.

Lebih jauh, Rizky mengaku konten yang viral juga bagian dari endorse. Ia menyebut setiap materi sudah melalui persetujuan brand sehingga mustahil mengandung fitnah.

“Tidak ada usaha menghina. Justru gue bilang cewek Dayak cantik-cantik. Jadi gue tidak akan minta maaf,” tegasnya.

Potensi Konflik Sosial

Pengamat sosial menilai kasus ini berpotensi memicu ketegangan etnis jika tidak segera diselesaikan.

Masyarakat Dayak dikenal menjunjung tinggi martabat adat. Pernyataan yang dianggap merendahkan bisa menyalakan api solidaritas yang kuat.

Jika aparat lamban, amarah warga bisa berubah menjadi aksi massa yang sulit dikendalikan.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mantan Wakil Bupati Sintang Ditahan Terkait Korupsi Dana Hibah Rp3 Miliar
Penculik Bilqis Ditangkap, Polisi Pastikan Bilqis Tidak Alami Kekerasan
Bilqis Hilang di Makassar Ditemukan di Jambi, Kembali ke Pangkuan Ibu
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia
CCTV Bongkar Aksi ART di Ketapang Curi Rp 5 Juta Dari Majikan
Konten Medsos Diduga Pengaruhi Pelaku Ledakan SMAN 72
Polda Metro Jaya Umumkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi
Kasus Hilangnya Uang Dinkes Kapuas Hulu Jadi Sorotan

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 08:02 WIB

Mantan Wakil Bupati Sintang Ditahan Terkait Korupsi Dana Hibah Rp3 Miliar

Senin, 10 November 2025 - 00:41 WIB

Penculik Bilqis Ditangkap, Polisi Pastikan Bilqis Tidak Alami Kekerasan

Senin, 10 November 2025 - 00:27 WIB

Bilqis Hilang di Makassar Ditemukan di Jambi, Kembali ke Pangkuan Ibu

Sabtu, 8 November 2025 - 16:12 WIB

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia

Sabtu, 8 November 2025 - 10:19 WIB

CCTV Bongkar Aksi ART di Ketapang Curi Rp 5 Juta Dari Majikan

Berita Terbaru

Operasi Zebra Kapuas 2025 Polda Kalbar digelar 17-30 Nov 2025. 510 personel siaga. Target: turunkan fatalitas laka, tingkatkan kesadaran, hindari 10 pelanggaran prioritas. - foto ilustrasi

Lintas Kalbar

Operasi Zebra Kapuas 2025: Incar 10 Pelanggaran Fatal

Minggu, 16 Nov 2025 - 16:31 WIB

Pajak Award Pontianak 2025 digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sebagai bentuk penghargaan sekaligus dorongan untuk terus memperkuat kesadaran pajak di masyarakat. - foto Prokopim Pontianak

Kota Pontianak

Pajak Award Pontianak 2025 Apresiasi Wajib Pajak

Minggu, 16 Nov 2025 - 09:45 WIB

Pembangunan turap Pontianak dikebut untuk cegah banjir dan tingkatkan drainase di Parit Sungai Jawi Pal Lima. - foto prokopim Pemkot Pontianak

Kota Pontianak

Pembangunan Turap Pontianak Dikebut Demi Cegah Banjir

Minggu, 16 Nov 2025 - 09:12 WIB