Indonesia Penghasil E-Waste Terbesar di Asia Tenggara

- Jurnalis

Jumat, 19 September 2025 - 00:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada tahun 2022, timbunan limbah elektronik di tanah air mencapai 1,9 juta ton. Angka ini menjadi peringatan serius, mengingat dampaknya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga kesehatan dan sosial masyarakat. - foto Komdigi

Pada tahun 2022, timbunan limbah elektronik di tanah air mencapai 1,9 juta ton. Angka ini menjadi peringatan serius, mengingat dampaknya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga kesehatan dan sosial masyarakat. - foto Komdigi

Indonesia penghasil e-waste terbesar di Asia Tenggara menurut laporan Global E-Waste Monitor 2024. Pada tahun 2022, timbunan limbah elektronik di tanah air mencapai 1,9 juta ton.

Angka ini menjadi peringatan serius, mengingat dampaknya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga kesehatan dan sosial masyarakat.

Indonesia Penghasil E-Waste Terbesar di Asia Tenggara dan Dampaknya

Pertumbuhan perangkat elektronik memang mendorong percepatan transformasi digital. Namun, perangkat yang sudah usang atau rusak berubah menjadi e-waste yang berbahaya jika tidak dikelola dengan benar. Limbah elektronik mengandung logam berat, plastik, hingga bahan kimia beracun yang bisa merusak ekosistem.

Kepala Pusat Kelembagaan Internasional Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ichwan Makmur, menegaskan pentingnya langkah konkret.


“Tanpa pengelolaan yang tepat, e-waste bisa menjadi beban lingkungan, kesehatan, dan sosial yang serius,” ujarnya di sela pembukaan E-Waste Policy and Extended Producer Responsibility (EPR) Training di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Baca Juga :  Aplikasi Penghasil Saldo DANA Marak Beredar Jangan Sampai Tertipu

Dominasi Sektor Informal

Hingga kini, mayoritas pengelolaan e-waste di Indonesia masih dilakukan oleh sektor informal. Mereka mengumpulkan, memilah, dan menjual kembali komponen elektronik tanpa standar kesehatan maupun keselamatan lingkungan.


Akibatnya, risiko paparan zat berbahaya terhadap pekerja maupun masyarakat sekitar meningkat tajam. Proses pembakaran terbuka misalnya, bisa melepaskan gas beracun yang mengancam paru-paru dan kualitas udara.

Kolaborasi Multipihak Jadi Kunci

Ichwan menekankan bahwa solusi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. “Kebijakan nasional harus disusun berbasis kolaborasi multipihak. Pemerintah, pelaku bisnis, konsumen, hingga komunitas internasional harus terlibat,” tegasnya.

Kementerian Komunikasi dan Digital bersama Kementerian Lingkungan Hidup, BRIN, dan pemerintah daerah kini bekerja sama dengan International Telecommunication Union (ITU). Dukungan juga datang dari UK Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO) untuk merancang kebijakan pengelolaan e-waste yang komprehensif.

Baca Juga :  5 Taktik Baru Penipuan Digital yang Mengincar Dompet Anda

Basis Ilmiah untuk Kebijakan

Melalui kolaborasi ini, pemerintah ingin menyusun kebijakan dengan dasar ilmiah dan strategis. Kajian menyeluruh diharapkan bisa menghasilkan regulasi yang lebih terarah dan implementatif.
“Kolaborasi ini memperkuat dasar kebijakan agar sesuai kebutuhan nyata di berbagai wilayah Indonesia,” jelas Ichwan.

Tujuan Akhir: Sistem Berkelanjutan

Pada akhirnya, target yang ingin dicapai bukan sekadar regulasi di atas kertas. Ichwan menekankan pentingnya sistem yang berkelanjutan dan memberi dampak langsung bagi masyarakat.


“Kami ingin membangun sistem pengelolaan e-waste yang efektif, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi lingkungan serta masyarakat Indonesia,” tutupnya.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Batas Pemakaian Gemini AI Harian, Ini Detailnya
iPhone 17 Resmi Kantongi TKDN, Siap Masuk Pasar Indonesia
Tren Action Figure Mini Viral: Cara Membuat dari Foto dengan Gemini AI
Notifikasi Misterius MyTelkomsel Bikin Heboh, Telkomsel Akhirnya Buka Suara
iPhone 17 Rilis September 2025: Bocoran 16 Fitur Baru yang Bikin Geger Dunia Teknologi
Cara Mengetahui WhatsApp Disadap: Waspada Sebelum Terlambat!
Review Nokia X700 Pro 5G: Kombinasi Desain Elegan, Performa Kencang, dan Kamera Super
Login Akun Google Tanpa Password? Ini Teknologi yang Dipakai!

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 00:40 WIB

Indonesia Penghasil E-Waste Terbesar di Asia Tenggara

Selasa, 16 September 2025 - 00:20 WIB

Batas Pemakaian Gemini AI Harian, Ini Detailnya

Sabtu, 13 September 2025 - 00:22 WIB

iPhone 17 Resmi Kantongi TKDN, Siap Masuk Pasar Indonesia

Minggu, 7 September 2025 - 10:28 WIB

Tren Action Figure Mini Viral: Cara Membuat dari Foto dengan Gemini AI

Kamis, 4 September 2025 - 11:15 WIB

Notifikasi Misterius MyTelkomsel Bikin Heboh, Telkomsel Akhirnya Buka Suara

Berita Terbaru

Jadwal Kapal Pelni Bau Bau 2025: Tarif, Rute, dan Durasi Perjalanan

Jadwal Kapal

Jadwal Kapal Pelni Bau Bau 2025: Tarif, Rute, dan Durasi Perjalanan

Jumat, 19 Sep 2025 - 00:51 WIB

Pada tahun 2022, timbunan limbah elektronik di tanah air mencapai 1,9 juta ton. Angka ini menjadi peringatan serius, mengingat dampaknya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga kesehatan dan sosial masyarakat. - foto Komdigi

Tekno

Indonesia Penghasil E-Waste Terbesar di Asia Tenggara

Jumat, 19 Sep 2025 - 00:40 WIB

SIM Mati Tidak Bisa Diperpanjang, Kecuali di Kondisi Ini! - foto ilustrasi

Otomotif

SIM Mati Tidak Bisa Diperpanjang, Kecuali di Kondisi Ini!

Jumat, 19 Sep 2025 - 00:27 WIB