Penertiban Usaha Pengguna Gas Elpiji 3 Kg di Pontianak Tenggara, Langkah Tegas Jaga Subsidi Tepat Sasaran

- Jurnalis

Sabtu, 28 Juni 2025 - 00:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan Penertiban tempat usaha yang masih menggunakan gas 3kg/gas melon bersama Kasi Trantib dan Staff Kecamatan Pontianak Tenggara Serta Anggota Pertamina. - foto Satpol PP Pontianak

Kegiatan Penertiban tempat usaha yang masih menggunakan gas 3kg/gas melon bersama Kasi Trantib dan Staff Kecamatan Pontianak Tenggara Serta Anggota Pertamina. - foto Satpol PP Pontianak

Penertiban usaha pengguna gas elpiji 3 kg atau gas melon di Kecamatan Pontianak Tenggara digelar serentak oleh tim gabungan, Senin (24/6/2025). Kegiatan ini melibatkan Kasi Trantib, staf kecamatan, dan perwakilan dari Pertamina, sebagai respons terhadap maraknya penyalahgunaan elpiji bersubsidi oleh pelaku usaha yang dinilai tak lagi berhak.

Penertiban Usaha Pengguna Gas Elpiji 3 Kg Sebagai Penegakan Perda dan Aturan Nasional

Langkah tegas ini bukan sekadar operasi biasa. Penertiban dilakukan dalam rangka menegakkan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 19 Tahun 2021, khususnya Pasal 36. Regulasi tersebut secara jelas melarang pelaku usaha dengan kekayaan bersih di atas Rp50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan) atau omzet tahunan lebih dari Rp300 juta untuk menggunakan elpiji subsidi 3 kg.

Tak hanya berdasarkan perda, tindakan ini juga mengacu pada Surat Edaran Direktur Jenderal Migas No.B-2461/MG.05/DJM/2022. Surat itu mempertegas larangan penggunaan elpiji bersubsidi oleh pelaku usaha non-UMKM, demi memastikan subsidi negara tetap menyentuh golongan masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Baca Juga :  Pontianak Tak Terapkan WFA Meski Pemerintah Pusat Izinkan

Menemukan Pelanggaran di Lapangan

Saat operasi berlangsung, sejumlah tempat usaha kuliner, depot minuman, dan jasa laundry di wilayah Pontianak Tenggara masih didapati menggunakan gas melon untuk operasional harian. Sebagian pelaku usaha mengaku belum mengetahui larangan tersebut, sementara lainnya berdalih bahwa pasokan gas non-subsidi sulit didapat.

Namun, petugas tidak serta-merta melakukan penyitaan. Sebaliknya, dilakukan pendekatan persuasif melalui edukasi langsung kepada para pelaku usaha. Mereka diberi pemahaman tentang konsekuensi hukum dan sosial dari penggunaan elpiji subsidi secara tidak sah.

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Penyalahgunaan Subsidi

Penggunaan gas melon oleh pelaku usaha besar secara tidak langsung telah menggusur hak warga miskin dan masyarakat rentan yang menjadi prioritas penerima subsidi. Lonjakan permintaan menyebabkan kelangkaan di tingkat pengecer, mendorong harga naik, dan menyulitkan warga kurang mampu mendapatkan akses energi yang layak.

Fakta ini menggugah keprihatinan. Gas elpiji 3 kg yang seharusnya menjadi penyambung hidup bagi rakyat kecil, justru dinikmati oleh mereka yang mampu membeli gas nonsubsidi. Jika dibiarkan, ketimpangan distribusi subsidi energi akan menjadi bom waktu yang berbahaya, bukan hanya bagi ekonomi, tapi juga stabilitas sosial.

Baca Juga :  Koperasi Merah Putih Pontianak Siap Jalan : Wali Kota Targetkan Setiap Kelurahan Punya Koperasi

Peran Pertamina dan Pemerintah Daerah

Dalam operasi kali ini, kehadiran pihak Pertamina menjadi elemen penting. Mereka memberikan penjelasan teknis tentang ketersediaan dan distribusi gas nonsubsidi 5,5 kg dan 12 kg yang dapat diakses oleh pelaku usaha dengan harga sesuai pasar. Pemerintah daerah pun menjanjikan peningkatan pengawasan dan akan menindak tegas pelanggaran berulang.

Komitmen bersama antara instansi vertikal dan horizontal ini menjadi sinyal bahwa pemerintah tak lagi menoleransi penyalahgunaan kebijakan subsidi. Gas elpiji 3 kg harus kembali kepada tujuannya: untuk rakyat kecil yang benar-benar membutuhkan.

Harapan dan Langkah Lanjutan

Penertiban yang dilakukan di Pontianak Tenggara diharapkan menjadi contoh daerah lain di Kalimantan Barat maupun nasional. Selain tindakan langsung, penting pula membangun kesadaran publik melalui edukasi berkelanjutan. Masyarakat perlu tahu bahwa subsidi adalah hak bersama yang harus dijaga.

Dalam waktu dekat, pemerintah kota akan melakukan pemetaan ulang terhadap distribusi elpiji 3 kg di setiap kelurahan, serta memperketat penyaluran di tingkat pengecer agar tidak mudah disalahgunakan oleh oknum yang mencari untung sesaat.

Langkah ini diharapkan menggugah semua pihak dari distributor, pemilik usaha, hingga warga untuk turut serta menjaga keadilan energi di tengah masyarakat.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Edi Kamtono Tegaskan Komitmen Pemerataan dan Layanan Publik
Warga Pontianak Berobat Cukup Tunjuk KTP, Bentuk Keistimewaan UHC Prioritas
Bangunan Kafe Tanpa Izin di Pontianak Dibongkar Paksa Satpol PP
Rumah Kemasan Pontianak Resmi Dibuka, UMKM Kini Bisa Kemas Produk Gratis
Pontianak Tak Terapkan WFA Meski Pemerintah Pusat Izinkan
Satpol PP Tindak Tegas Oknum PKL Yang Larang Pengunjung Duduk di Waterfront Pontianak
Lanud Supadio Bangun Dapur Gizi SPPG Ditargetkan Selesai Agustus
Pengangguran Pontianak Turun Jadi 8,29 Persen

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 00:30 WIB

Penertiban Usaha Pengguna Gas Elpiji 3 Kg di Pontianak Tenggara, Langkah Tegas Jaga Subsidi Tepat Sasaran

Kamis, 26 Juni 2025 - 00:18 WIB

Warga Pontianak Berobat Cukup Tunjuk KTP, Bentuk Keistimewaan UHC Prioritas

Kamis, 26 Juni 2025 - 00:07 WIB

Bangunan Kafe Tanpa Izin di Pontianak Dibongkar Paksa Satpol PP

Selasa, 24 Juni 2025 - 00:21 WIB

Rumah Kemasan Pontianak Resmi Dibuka, UMKM Kini Bisa Kemas Produk Gratis

Selasa, 24 Juni 2025 - 00:05 WIB

Pontianak Tak Terapkan WFA Meski Pemerintah Pusat Izinkan

Berita Terbaru

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Sekda Kalbar), dr. Harisson, M.Kes., dengan didampingi Kepala Perangkat Daerah terkait mengikuti Rapat Koordinasi Klarifikasi dan Pembahasan Persiapan Penambahan Sekolah Rakyat secara virtual di Ruang Data Analisis Kantor Gubernur Kalbar yang diselenggarakan oleh Kemendagri dan Kemensos RI, Senin (23/6/2024). - foto Pemprov Kalbar

Lintas Kalbar

BLK Ketapang Jadi Lokasi Sekolah Rakyat Tahap Perdana Kalbar

Sabtu, 28 Jun 2025 - 00:30 WIB

 Bertempat di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. menerima audiensi dari perwakilan Air Asia Divisi Government Relations Indonesia Malaysia, pada Senin (23/6/2025). -Pemprov Kalbar

Lintas Kalbar

Gubernur Kalbar Sambut Pembukaan Rute Air Asia ke Malaysia

Sabtu, 28 Jun 2025 - 00:15 WIB