Pasar Keuangan Global Guncang Usai Serangan AS ke Iran: Saham, Kripto, dan Minyak dalam Ketidakpastian

- Jurnalis

Rabu, 25 Juni 2025 - 00:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasar Keuangan Global Guncang Usai Serangan AS ke Iran: Saham, Kripto, dan Minyak dalam Ketidakpastian

Pasar Keuangan Global Guncang Usai Serangan AS ke Iran: Saham, Kripto, dan Minyak dalam Ketidakpastian

Pasar keuangan global guncang setelah Amerika Serikat melancarkan serangan militer ke tiga fasilitas nuklir utama milik Iran. Aksi tersebut langsung mengguncang sentimen pasar dan memicu gelombang volatilitas di berbagai instrumen investasi, mulai dari saham hingga kripto.

Di tengah klaim kerusakan besar yang belum dikonfirmasi secara independen, para investor kini berada dalam mode siaga tinggi, mewaspadai potensi eskalasi konflik yang dapat berdampak luas pada pasokan energi global dan inflasi.

Indeks Saham AS Terkoreksi, Energi dan Pertahanan Jadi Fokus

Buntut dari serangan ini, indeks saham seperti S&P 500 futures menunjukkan penurunan signifikan. Sektor-sektor yang sensitif terhadap geopolitik langsung menjadi sorotan, terutama energi dan pertahanan.

Saham-saham perusahaan seperti Chevron dan ExxonMobil masih mampu bertahan, bahkan mencatat kenaikan karena lonjakan harga minyak. Begitu juga saham di sektor pertahanan seperti Lockheed Martin dan Northrop Grumman yang kinerjanya terangkat oleh ekspektasi peningkatan belanja militer.

Namun di tengah euforia singkat ini, pasar tetap dibayangi kekhawatiran mendalam. Bila konflik tidak mengganggu pasokan minyak secara langsung, koreksi bisa terjadi secara tiba-tiba. Sentimen masih sangat rapuh, dan pelaku pasar memilih menunggu arah yang lebih pasti.

Baca Juga :  Harga Emas Hari Ini 18 Maret 2025: Naik Lagi, Cek Daftar Terbaru!

Merespon kondisi tersebut, Fahmi Almuttaqin, Analyst Reku menilai secara umum, baik
pasar saham AS maupun kripto bergerak defensif dan berpotensi menjadi lebih sensitif
terhadap perkembangan terbaru di Timur Tengah di tengah potensi eskalasi konflik yang
bisa berdampak lebih luas pada sentimen risiko global.

“Sementara itu, indeks saham AS masih cenderung bergerak datar dan harga emas naik
tipis, menandakan pelaku pasar yang saat ini kembali mengambil sikap wait and see
terhadap risiko geopolitik, pasca koreksi yang terjadi akhir pekan kemarin. Sementara itu
harga minyak mentah tetap tinggi di sekitar $76 per barel setelah lonjakan hampir 4%, dipicu
kekhawatiran potensi Iran memblokir Selat Hormuz,” jelas Fahmi.

Harga Minyak Naik, Selat Hormuz Jadi Titik Kritis

Lonjakan harga minyak mentah menjadi salah satu indikator ketegangan yang paling nyata. Dengan harga Brent mendekati USD 76 per barel, pasar mencerminkan kekhawatiran serius bahwa Iran bisa menutup Selat Hormuz, jalur vital distribusi minyak global.

Jika itu terjadi, bukan hanya harga energi yang melonjak, tetapi inflasi global berpotensi kembali membara setelah sempat mereda dalam beberapa bulan terakhir. Ini menjadi mimpi buruk tersendiri bagi bank sentral di berbagai negara yang tengah berjuang mengendalikan harga.

Pasar Keuangan Global Guncang Bitcoin Terpukul, Tapi Tunjukkan Tanda Pemulihan

Tak hanya pasar tradisional, Bitcoin dan pasar kripto juga terimbas keras. Mata uang digital terbesar di dunia ini sempat anjlok di bawah USD 100.000 sebelum akhirnya mulai bangkit ke kisaran USD 101.000. Altcoin seperti ETH, XRP, dan SOL juga mengalami penurunan tajam sebelum pulih secara perlahan.

Baca Juga :  Link Daftar Mudik Gratis 2025, Bus dan Kereta Api

Investor kripto, yang terbiasa dengan fluktuasi ekstrem, kini menghadapi tantangan baru: risiko geopolitik global. Namun kekuatan pasar kripto yang tetap mampu bertahan di tengah gejolak ini menjadi sinyal bahwa sentimen jangka panjang tetap kuat.

Ketidakpastian Geopolitik Bayangi Inflasi dan Suku Bunga

Yang paling mengkhawatirkan investor saat ini bukan hanya dampak langsung konflik Iran-AS, tapi efek berantai terhadap inflasi dan kebijakan moneter. Dengan anggaran militer AS sudah tersedot oleh konflik Rusia-Ukraina, potensi eskalasi baru di Timur Tengah dapat memicu pembengkakan belanja negara.

Ditambah lagi dengan negosiasi dagang AS-China yang belum menemui titik terang, serta ancaman kebijakan tarif dari pemerintahan Trump bulan depan, investor menghadapi ketidakpastian berlapis yang dapat mengacaukan proyeksi inflasi dan suku bunga.

Strategi Bertahan: Dari DCA hingga Rebalancing Aset

Di tengah gejolak seperti ini, strategi investasi defensif menjadi andalan. Banyak investor berpengalaman mulai mengadopsi pendekatan Dollar Cost Averaging (DCA) atau melakukan rotasi aset mengikuti pergerakan pasar.

Fitur-fitur seperti Packs dan Rebalancing otomatis di platform seperti Reku membantu investor menyusun portofolio yang adaptif. Fokus pada aset-aset strategis seperti crypto blue chip, saham AS dengan performa kuat, atau sektor berbasis AI dan energi terbarukan menjadi pilihan cerdas di tengah ketidakpastian.

Dunia Menunggu Arah Konflik Berikutnya

Serangan AS ke Iran bukan hanya masalah politik, tapi juga pukulan besar terhadap keseimbangan pasar global. Ketika konflik bersenjata mulai mencampuri kalkulasi ekonomi, yang terjadi bukan hanya lonjakan harga, tapi juga perubahan arah strategi keuangan dunia.

Investor kini memantau dengan napas tertahan: apakah ini awal dari konflik besar atau sekadar babak singkat dalam ketegangan global yang tak kunjung usai? Jawabannya akan menentukan arah pasar dalam bulan-bulan mendatang.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Emas Hari Ini 7 Agustus 2025 Naik Tajam, Wajib Tahu Sebelum Beli!
Harga Emas 4 Agustus 2025, Emas & Perak Naik
Raja Batu Bara Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya di RI
Daftar Harga Gas Elpiji Resmi Juli–Agustus 2025
Tarif Listrik Tidak Naik per 1 Juli 2025: Kabar Baik untuk Masyarakat
Liburan Ceria! Hotel Transera Pontianak Hadirkan Lomba Mewarnai Anak di Terasky Rooftop
Cek Link DANA Kaget Hari Ini, Klaim Sebelum Kehabisan
Canva Pro: Panduan Lengkap Harga dan Cara Pembelian di Tahun 2025

Berita Terkait

Kamis, 7 Agustus 2025 - 08:51 WIB

Harga Emas Hari Ini 7 Agustus 2025 Naik Tajam, Wajib Tahu Sebelum Beli!

Senin, 4 Agustus 2025 - 09:22 WIB

Harga Emas 4 Agustus 2025, Emas & Perak Naik

Selasa, 8 Juli 2025 - 00:19 WIB

Raja Batu Bara Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya di RI

Kamis, 3 Juli 2025 - 00:30 WIB

Daftar Harga Gas Elpiji Resmi Juli–Agustus 2025

Selasa, 1 Juli 2025 - 00:11 WIB

Tarif Listrik Tidak Naik per 1 Juli 2025: Kabar Baik untuk Masyarakat

Berita Terbaru

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (8/8/2025). - foto Humas Polresta Pontianak

Lintas Kalbar

Tanam Mangrove di Mempawah, Kapolri Tegaskan Jaga Lingkungan

Sabtu, 9 Agu 2025 - 10:15 WIB

18 Agustus 2025 Cuti Bersama Nasional, Ini Kata Menaker

Gaya Hidup

18 Agustus 2025 Cuti Bersama Nasional, Ini Kata Menaker

Sabtu, 9 Agu 2025 - 00:15 WIB

PSG Rekrut Chevalier untuk Singkirkan Donnarumma

Sepak Bola

PSG Rekrut Chevalier untuk Singkirkan Donnarumma

Sabtu, 9 Agu 2025 - 00:10 WIB

Real Madrid vs Barcelona Legenda, El Clasico Bersejarah di GBK

Sepak Bola

Real Madrid vs Barcelona Legenda, El Clasico Bersejarah di GBK

Sabtu, 9 Agu 2025 - 00:08 WIB

12 Resep Grow a Garden Roblox Yang Paling Dicari

Games

12 Resep Grow a Garden Roblox Yang Paling Dicari

Sabtu, 9 Agu 2025 - 00:06 WIB