Trump Resmi Bubarkan Voice of America

- Jurnalis

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Trump Resmi Bubarkan Voice of America

Trump Resmi Bubarkan Voice of America

Trump Resmi Bubarkan Voice of America (VOA) setelah melakukan pemecatan massal terhadap 639 pegawai lembaga penyiaran internasional tersebut dan badan induknya, US Agency for Global Media (USAGM), Jumat (21/6). Langkah ini melengkapi penghapusan total 1.400 posisi sejak Maret lalu, yang secara praktis mengakhiri peran historis VOA sebagai corong diplomasi media Amerika Serikat di panggung global.

Akhir Era Voice of America: Dari Perang Dunia ke Pemangkasan Trump

Voice of America, didirikan tahun 1942 untuk melawan propaganda Nazi, kini praktis tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Dari sekitar 1.400 posisi yang eksis sebelum Maret 2025, hanya 250 pegawai yang kini tersisa. Mereka tersebar di berbagai divisi USAGM yang dulu menjadi pilar diplomasi publik AS.

“Selama puluhan tahun, pajak rakyat Amerika membiayai lembaga yang penuh bias dan pemborosan. Itu berakhir sekarang,” ujar Kari Lake, penasihat senior Trump untuk USAGM.

Baca Juga :  Hamas Serahkan Jenazah Sandera Israel, Netanyahu Ancam Balasan Keras

Lake juga menyatakan bahwa misi VOA akan digantikan oleh pendekatan “media patriotik” yang lebih sejalan dengan narasi pemerintahan saat ini.

Trump Resmi Bubarkan Voice of America, VOA Dituduh Propaganda “Kiri”

Pada Maret lalu, Gedung Putih menyebut VOA sebagai “suara radikal Amerika”, menuduh media ini menyebarkan narasi “kiri” dan gagal menggunakan istilah “teroris” terhadap Hamas—sesuai kebijakan jurnalisme profesional global.

VOA sebelumnya menjangkau hingga 360 juta pendengar mingguan dalam berbagai bahasa. Kini, sebagian besar layanan tersebut telah dihentikan, termasuk siaran Farsi, Mandarin, dan Rusia yang selama ini jadi andalan di wilayah dengan tekanan media tinggi.

Jurnalis Lawan Pemangkasan lewat Jalur Hukum

Tiga jurnalis VOA, Patsy Widakuswara, Jessica Jerreat, dan Kate Neeper, menyatakan bahwa langkah ini “menandai kematian jurnalisme independen Amerika.” Mereka tengah memimpin gugatan hukum terhadap pemerintah AS dan USAGM, yang menurut mereka telah melanggar prinsip dasar kebebasan pers.

Kehilangan Suara Amerika di Dunia

VOA telah lama menjadi corong demokrasi dan kebebasan berpendapat di negara-negara dengan media yang dikontrol pemerintah. Dengan dibubarkannya sebagian besar operasional VOA, AS secara de facto telah menarik kembali instrumen lunak diplomasi yang menjadi kunci pada era Perang Dingin.

Baca Juga :  Rudal Iran Hantam Rumah Sakit Israel, Netanyahu Naik Pitam

“Dari Budapest ke Beijing, VOA adalah napas kebebasan,” kata John Lansing, mantan CEO USAGM kepada Kongres AS pada 2019.

Siaran ke Kuba Tetap Jalan

Satu-satunya unit yang tetap bertahan adalah Office of Cuba Broadcasting yang berkantor di Florida, dengan seluruh 33 pegawainya masih aktif. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan politis: mengapa hanya siaran ke Kuba yang diselamatkan, sementara negara-negara lain—termasuk zona konflik seperti Iran—ditinggalkan?

Program “Fork in the Road” dan Relokasi Konten

USAGM menawarkan skema pemutusan hubungan kerja sukarela bernama Fork in the Road, memberikan gaji penuh hingga September dan tunjangan lainnya. Sebanyak 163 pegawai memilih skema ini ketimbang pemecatan langsung. Namun 639 lainnya diberhentikan secara sepihak.

Lebih lanjut, Lake sempat menyebutkan rencana mengganti konten VOA dengan tayangan dari One America News Network (OANN), jaringan sayap kanan pro-Trump yang bersedia menyuplai program tanpa biaya.

VOA Bukan Satu-satunya Korban

Pemangkasan ini merupakan bagian dari strategi luas pemerintahan Trump dalam membongkar birokrasi federal. Hingga Juni 2025, puluhan ribu pekerja federal telah diberhentikan dari berbagai instansi, termasuk IRS, USAID, Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Pertanian.

Pengadilan federal untuk sementara mengizinkan pemecatan ini meski proses hukum masih berjalan.

Sumber Berita : Guardian

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat
Rudal Iran Hantam Rumah Sakit Israel, Netanyahu Naik Pitam
Proses Novemdiales Dimulai, Vatikan Bersiap Gelar Konklaf
AS Akan Tutup 17 Konjen, Termasuk di Indonesia
Polri Kirim Tim Medis Ke Myanmar Bantu Korban Gempa
Trump Naikkan Tarif Impor China Jadi 104 Persen, Pasar Global Guncang
Trump Balas Dendam! Indonesia Dikenai Tarif 32% oleh AS
PBB Pangkas Dana, Nasib Rohingya di Indonesia Terancam

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:42 WIB

Trump Resmi Bubarkan Voice of America

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:19 WIB

AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:45 WIB

Rudal Iran Hantam Rumah Sakit Israel, Netanyahu Naik Pitam

Selasa, 22 April 2025 - 01:00 WIB

Proses Novemdiales Dimulai, Vatikan Bersiap Gelar Konklaf

Sabtu, 19 April 2025 - 00:30 WIB

AS Akan Tutup 17 Konjen, Termasuk di Indonesia

Berita Terbaru

Potensi Uranium Kalbar Picu Perhatian Nasional -foto ilustrasi

Lintas Kalbar

Potensi Uranium Kalbar Picu Perhatian Nasional

Minggu, 22 Jun 2025 - 09:03 WIB

Trump Resmi Bubarkan Voice of America

Internasional

Trump Resmi Bubarkan Voice of America

Minggu, 22 Jun 2025 - 08:42 WIB

AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

Internasional

AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

Minggu, 22 Jun 2025 - 08:19 WIB

Daftar dan Alamat SMA/MAN Favorit di Kota Pontianak 2025 - foto ilustrasi

Pendidikan

Daftar dan Alamat SMA/MAN Favorit di Kota Pontianak 2025

Minggu, 22 Jun 2025 - 01:03 WIB

Meriam Karbit Pontianak: Warisan Budaya yang Tetap Bertahan

Inspirasi

Meriam Karbit Pontianak: Warisan Budaya yang Tetap Bertahan

Minggu, 22 Jun 2025 - 00:55 WIB