Indonesia sabet dua gelar juara Australia Open 2025 melalui penampilan dominan para wakilnya dalam rangkaian final yang digelar di State Sports Centre, Minggu (23/11/2025).
Turnamen BWF Super 500 Australia Open 2025 yang berlangsung sejak 18 November ini menjadi panggung pembuktian bagi regenerasi bulutangkis Tanah Air.
Total, enam wakil Merah Putih berhasil menembus partai puncak, termasuk dua All Indonesian Final yang memastikan dua titel juara menjadi milik Indonesia.
Keberhasilan Indonesia sabet dua gelar juara Australia Open 2025 ini menunjukkan kedalaman skuad bulutangkis nasional. Walaupun BWF Super 500, turnamen ini penting sebagai ajang meraih poin dan menguji mentalitas juara. Tiga gelar lain di lima nomor yang dipertandingkan kemudian dibagi rata oleh wakil dari India, Korea Selatan, dan Malaysia.
All Indonesian Final: Panggung Kebangkitan Ganda Putri dan Putra
Sorotan utama pada hari final Australia Open 2025 tertuju pada dua partai yang mempertemukan sesama wakil Indonesia, yakni di sektor ganda putri dan ganda putra. Ini adalah indikasi kuatnya dominasi Indonesia dalam pembinaan ganda. Momen ini juga menjamin bahwa Indonesia sabet dua gelar juara Australia Open 2025 tanpa perlu menunggu hasil dari final nomor lain.
Ganda Putri: Kemenangan Dramatis Rachel/Febi
Di sektor ganda putri, terjadi duel sengit antara Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari melawan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum. Pertandingan berjalan sangat dramatis dan harus diselesaikan melalui tiga gim yang ketat. Febriana/Meilysa sempat unggul di gim pertama dengan skor 21-18.
Namun, Rachel/Febi menunjukkan mentalitas pantang menyerah. Mereka berhasil membalikkan keadaan dengan memenangkan dua gim berikutnya, 21-19 dan 23-21. Kemenangan ini memastikan gelar juara ganda putri Australia Open 2025 jatuh ke tangan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum. Kemenangan rubber game ini adalah bukti kerja keras dan semangat juang yang tinggi dari pasangan muda Indonesia.
Ganda Putra: Raymond/Nikolaus Atasi Unggulan Senior
Kejutan tak kalah menarik terjadi di sektor ganda putra. Pasangan muda Raymond Indra/Nikolaus Joaquin berhasil menundukkan senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. Sama seperti ganda putri, laga ini juga berlangsung tiga gim yang menguras energi.
Raymond/Nikolaus merebut gim pertama dengan skor tipis 22-20. Walau Fajar/Fikri membalas telak di gim kedua (21-10), Raymond/Nikolaus kembali menemukan ritme permainan mereka. Mereka sukses menutup gim penentu dengan skor 21-18, sekaligus mengunci gelar juara ganda putra Australia Open 2025. Kemenangan ini menjadi sinyal penting bagi masa depan ganda putra Indonesia.
Hasil Final Lain: Tantangan Berat di Sektor Tunggal dan Ganda Campuran
Meskipun Indonesia sabet dua gelar juara Australia Open 2025 di sektor ganda, wakil Merah Putih di tiga nomor final lainnya harus mengakui keunggulan lawan. Hal ini menjadi catatan penting untuk perbaikan dan evaluasi jelang turnamen selanjutnya.
Ganda Campuran: Jafar/Felisha Tunduk dari Malaysia
Di nomor ganda campuran, pasangan Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu gagal menghentikan laju mulus Chen Tang Jie/Toh Ee Wei dari Malaysia. Jafar/Felisha harus mengakui keunggulan pasangan Malaysia tersebut dalam dua gim langsung, 16-21 dan 11-21. Performa solid wakil Malaysia tidak mampu dibendung oleh pasangan muda Indonesia ini di final Australia Open 2025.
Putri KW Harus Puas Jadi Runner-up Tunggal Putri
Di sektor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani atau yang akrab disapa Putri KW, menghadapi lawan tangguh sekaligus unggulan dari Korea Selatan, An Se Young. Putri KW berjuang keras, namun harus mengakui keunggulan An Se Young dalam dua gim langsung, 16-21 dan 14-21. Dengan hasil ini, Putri KW menyandang predikat runner-up di Australia Open 2025. Kekalahan ini memberikan pengalaman berharga bagi Putri untuk menghadapi pemain top dunia.
Dominasi Internasional di Tunggal Putra
Sementara itu, gelar juara tunggal putra Australia Open 2025 direbut oleh wakil India, Lakshya Sen. Ia berhasil mengalahkan Yushi Tanaka dari Jepang dalam dua gim langsung, 21-15 dan 21-11. Kemenangan telak Lakshya Sen ini menunjukkan peningkatan kualitas tunggal putra India di kancah global.
Secara keseluruhan, Indonesia sabet dua gelar juara Australia Open 2025, menjadikan Merah Putih sebagai negara peraih gelar terbanyak. Tiga gelar sisanya masing-masing diraih oleh India (Tunggal Putra), Korea Selatan (Tunggal Putri), dan Malaysia (Ganda Campuran). Perolehan ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan utama dalam bulutangkis dunia.
Menatap Masa Depan Bulutangkis Indonesia Pasca Australia Open 2025
Keberhasilan Indonesia sabet dua gelar juara Australia Open 2025 ini adalah modal penting untuk menatap turnamen-turnamen BWF yang lebih tinggi.
Kemenangan pasangan muda seperti Rachel/Febi dan Raymond/Nikolaus menunjukkan bahwa proses regenerasi berjalan baik. Pengalaman bertanding di All Indonesian Final menjadi bekal berharga untuk meningkatkan mental juara dan performa di level Super 750 atau Super 1000.
Tim bulutangkis Indonesia perlu terus mengevaluasi sektor tunggal dan ganda campuran agar mampu bersaing lebih ketat dengan negara-negara kuat lainnya.
Fokus pada peningkatan daya tahan dan strategi menghadapi pemain-pemain top tier dunia akan menjadi kunci kesuksesan di masa depan. Hasil di Australia Open 2025 ini memberikan optimisme besar bagi penggemar bulutangkis Tanah Air.






