Cuaca Ekstrem Kalbar 20-27 November 2025 tingkatkan risiko Banjir ROB. BMKG peringatkan 10 wilayah Pesisir Kalbar waspada hujan lebat dan pasang maksimum air laut.
BMKG peringatkan potensi cuaca ekstrem di Pesisir Kalbar (20-27 Nov 2025). Waspada hujan lebat, pasang maksimum air laut, dan Banjir ROB di 10 wilayah.
Bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang wilayah Pesisir Barat Kalimantan Barat, khususnya di 10 kabupaten/kota yang disebutkan, imbauan kewaspadaan mutlak perlu ditingkatkan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan akan melanda kawasan tersebut pada periode 20 hingga 27 November 2025.
Kondisi ini memerlukan perhatian serius karena adanya dua faktor alam yang terjadi secara bersamaan, meningkatkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi, terutama Banjir ROB (banjir akibat air pasang).
Cuaca Ekstrem Kalbar 20-27 November 2025, Ancaman Ganda: Curah Hujan Tinggi dan Pasang Air Laut Maksimum
Menurut prakiraan BMKG, sepekan terakhir bulan November ini akan menjadi masa kritis bagi wilayah Pesisir Barat Kalbar. Peningkatan risiko bencana bukan hanya disebabkan oleh satu faktor, melainkan kombinasi dari dua kondisi cuaca dan hidrologi yang ekstrem:
1. Peningkatan Curah Hujan (20 – 27 November 2025)
Memasuki sepertiga terakhir bulan November 2025, curah hujan di wilayah Pesisir Barat Kalbar diprakirakan akan mengalami peningkatan signifikan. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan ekstrem, memiliki potensi terjadi dalam durasi yang panjang.
Wilayah yang diwaspadai mengalami peningkatan curah hujan meliputi:
- Kab. Ketapang
- Kab. Kayong Utara
- Kab. Kubu Raya
- Kota Pontianak
- Kab. Mempawah
- Kab. Bengkayang
- Kab. Landak
- Kab. Sanggau
- Kota Singkawang
- Kab. Sambas
2. Pasang Air Laut Maksimum (22 – 27 November 2025)
Pada saat yang hampir bersamaan, masyarakat Pesisir harus mewaspadai fase pasang air laut yang berada pada titik maksimumnya, yaitu pada tanggal 22 hingga 27 November 2025.
Ketika air hujan yang turun deras tidak mampu dialirkan dengan cepat ke laut karena terhambat oleh air laut yang sedang pasang tinggi, maka potensi terjadinya Banjir ROB (banjir di area daratan pesisir akibat dorongan air pasang) dan genangan akan meningkat drastis. Kondisi ini sangat berbahaya bagi permukiman dan infrastruktur yang berada dekat dengan pantai atau aliran sungai.
Waspada Angin Kencang dan Dampak Turunannya
Selain potensi banjir, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai adanya angin kencang yang seringkali menyertai hujan lebat.
Angin kencang ini diprediksi berpotensi terjadi, terutama pada periode siang hingga sore hari, di seluruh wilayah Pesisir Barat Kalimantan Barat. Dampak yang ditimbulkan oleh angin kencang ini meliputi:
- Pohon Tumbang: Sangat berisiko di jalur utama perkotaan dan area dengan pepohonan besar.
- Kerusakan Infrastruktur Ringan: Seperti atap rumah yang terbang atau baliho yang roboh.
- Gangguan Transportasi: Khususnya di perairan dan jalan raya.
Kondisi Gelombang di Perairan Kalbar
Untuk para nelayan dan pelaku transportasi laut, informasi mengenai gelombang di perairan Kalbar juga perlu diperhatikan:
- Secara umum, kondisi gelombang diprakirakan masuk dalam Kategori Tenang hingga Sedang (0.1 – 2.5 meter).
- Namun, wilayah Perairan Sambas berpotensi mengalami peningkatan, dengan gelombang masuk Kategori Sedang (berkisar antara 1.25 – 2.5 meter).
Meskipun masuk kategori Sedang, bagi perahu-perahu kecil, ketinggian gelombang 2.5 meter sudah cukup berbahaya. Nelayan dan operator kapal diimbau untuk menunda atau membatalkan pelayaran jika kondisi cuaca di laut terlihat memburuk.
Imbauan dan Langkah Mitigasi untuk Masyarakat
Mengingat adanya potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi yang mengancam, BMKG mengimbau masyarakat di 10 wilayah Pesisir Barat Kalbar untuk mengambil langkah-langkah pencegahan (mitigasi) sebagai berikut:
A. Waspada Bencana Hidrometeorologi
Potensi bencana yang mungkin terjadi akibat curah hujan tinggi dan pasang air laut maksimum meliputi:
- Banjir dan Banjir Bandang: Terutama di daerah dataran rendah dan bantaran sungai.
- Genangan: Di area perkotaan dengan saluran drainase yang tidak optimal.
- Tanah Longsor: Khususnya di wilayah yang bertopografi curam atau berbukit (seperti sebagian wilayah Landak, Sanggau, dan Bengkayang), patut waspada jika hujan intensitas sedang – lebat terjadi dalam durasi panjang.
- Sambaran Petir: Selalu hindari berada di tempat terbuka saat terjadi hujan badai.
B. Langkah Kesiapsiagaan
- Periksa Saluran Air: Bersihkan saluran air, got, dan selokan di sekitar rumah dan lingkungan Anda agar aliran air hujan tidak terhambat, mengurangi risiko genangan.
- Amankan Barang Berharga: Bagi yang tinggal di daerah rawan banjir (terutama ROB), siapkan rencana evakuasi dan pindahkan dokumen penting serta barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
- Hindari Berteduh di Bawah Pohon: Saat terjadi angin kencang dan hujan lebat, hindari berteduh di bawah pohon besar atau dekat baliho.
- Siapkan Perlengkapan Darurat: Sediakan senter, obat-obatan pribadi, makanan instan, dan air minum sebagai persediaan darurat.
C. Monitor Informasi Resmi
Masyarakat diimbau untuk terus-menerus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem resmi dari BMKG, melalui:
- Website Resmi: https://kalbar.bmkg.go.id
- Media Sosial: Akun Instagram resmi @bmkg_kalbar
- Aplikasi Ponsel: Aplikasi iOS dan Android “InfoBMKG”
- Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat di wilayah Anda.
Kewaspadaan adalah kunci utama untuk meminimalkan kerugian akibat bencana alam. Dengan mengetahui Peringatan BMKG: Waspada Banjir ROB dan Cuaca Ekstrem di 10 Wilayah Pesisir Kalbar 20-27 November 2025, diharapkan masyarakat dapat bertindak proaktif dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi sepekan ke depan.






