Dua Kontainer Produk Alas Kaki Indonesia Diduga Terpapar Radioaktif Cs-137

- Jurnalis

Kamis, 13 November 2025 - 00:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dua kontainer Produk Alas Kaki Indonesia dikembalikan AS karena diduga terpapar radioaktif Cs-137. Satgas sebut temuan ini berbarengan dengan kasus udang dan cengkeh. - foto ilustrasi

Dua kontainer Produk Alas Kaki Indonesia dikembalikan AS karena diduga terpapar radioaktif Cs-137. Satgas sebut temuan ini berbarengan dengan kasus udang dan cengkeh. - foto ilustrasi

Sektor manufaktur Indonesia kembali dihadapkan pada tantangan serius terkait isu keamanan produk yang diekspor ke pasar internasional.

Kali ini, fokus tertuju pada Produk alas kaki Indonesia yang diduga terpapar radiasi radionuklida Cesium-137 (Cs-137).

Temuan kerawanan ini diindikasi oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS), memicu kepulangan dua kontainer produk tersebut ke Tanah Air.

Insiden ini menambah daftar panjang kekhawatiran global terhadap keamanan produk ekspor Indonesia pasca-kasus serupa pada komoditas udang dan cengkeh.

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137, Bara Krishna Hasibuan, mengonfirmasi kabar tersebut. Ia menyebut, dua kontainer yang dicurigai mengandung Cs-137 telah dipulangkan oleh AS.

Produk alas kaki Indonesia ini berasal dari sebuah perusahaan industri yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten.

Lokasi pabrik tersebut, menurut Bara, berada di luar kawasan industri namun masih dalam radius 5 km dari sumber kontaminasi Cs-137 yang teridentifikasi, yaitu fasilitas PT Peter Metal Technology (PT PMT).

Baca Juga :  Harga Emas Hari Ini 18 Maret 2025: Naik Lagi, Cek Daftar Terbaru!

Kronologi Temuan dan Langkah Pemeriksaan BRIN

Bara Krishna Hasibuan menjelaskan bahwa kontainer pertama yang dicurigai sudah tiba di Indonesia sejak bulan lalu. Sayangnya, kontainer tersebut belum diproses atau diperiksa secara resmi oleh pihak produsen.

Sementara itu, kontainer kedua tiba di Indonesia pada 29 Oktober lalu, disertai notifikasi resmi dari FDA AS mengenai adanya kontaminasi Cs-137. Tim Satgas dan otoritas terkait langsung bergerak cepat menanggapi kontainer kedua ini.

“Hasil pemeriksaan dari kontainer kedua tidak ditemukan kontaminasi di permukaan sehingga aman untuk disimpan di pelabuhan,” terang Bara dalam konferensi pers di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).

Meskipun permukaan kontainer dinyatakan aman, pihak berwenang kini mengambil langkah vital untuk memastikan keamanan isi di dalamnya. Bara menyebutkan bahwa saat ini sedang dilakukan pengujian pada isi kontainer, yaitu produk alas kaki Indonesia itu sendiri.

Proses pengujian ini dilaksanakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasil uji BRIN sangat krusial untuk menentukan sejauh mana paparan radioaktif terjadi dan langkah mitigasi apa yang harus diambil selanjutnya.

Baca Juga :  Daftar Harga Gas Elpiji Resmi Juli–Agustus 2025

Kesamaan Waktu dengan Kasus Udang dan Cengkeh

Salah satu temuan penting yang diungkap oleh Satgas adalah dugaan waktu kontaminasi. Bara Krishna Hasibuan mengindikasikan bahwa dugaan kontaminasi pada alas kaki asal Cikande ini kemungkinan terjadi bersamaan dengan kasus cemaran radiasi pada komoditas ekspor lain, yaitu udang dan cengkeh, yang mencuat beberapa waktu lalu.

“Jadi, kelihatan kalau dari awal dari investigasi kita, awalnya kemungkinan terjadi kontaminasi itu same time, di waktu yang bersamaan (dengan udang dan cengkeh). Itu kelihatannya kira-kira bulan Mei,” tutur Bara.

Indikasi ini memperkuat dugaan bahwa sumber kontaminasi di wilayah Cikande kemungkinan telah aktif memancarkan radiasi sejak periode waktu tersebut, dan paparan tidak hanya menimpa satu jenis industri, melainkan beberapa komoditas sekaligus yang berada di dalam radius bahaya.

Ketika dikonfirmasi mengenai nama produsen alas kaki yang dimaksud, apakah itu perusahaan besar seperti Nikomas Gemilang, Bara Krishna Hasibuan memilih untuk tidak menyebutkan nama lengkap perusahaan tersebut. Ia hanya menyebutkan inisial perusahaan: “Ya, inisial NM,” ucapnya.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Negosiasi Alot Aspek Komersial: Shell Belum Beli BBM Pertamina
Dealer Isuzu Ketapang, Siap Dukung Pertumbuhan Bisnis Anda
Truk Logistik Isuzu: Partner Andal Bisnis Modern
Redenominasi Rupiah: Langkah Berani Purbaya Yudhi Sadewa Menuju Stabilitas Ekonomi
UMKM Fashion Lokal Terancam: Jilbab Rp2 Ribu Impor China Bikin Produsen Menjerit
UTANG INDONESIA Aman: Menkeu Purbaya Tegaskan Rasio 39,86% Masih Terkendali
Industri Hiburan AS Masuki Era PHK dan Otomatisasi
Tarif Listrik Subsidi 2025 Tetap Hingga Desember

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 00:22 WIB

Dua Kontainer Produk Alas Kaki Indonesia Diduga Terpapar Radioaktif Cs-137

Sabtu, 8 November 2025 - 11:58 WIB

Dealer Isuzu Ketapang, Siap Dukung Pertumbuhan Bisnis Anda

Sabtu, 8 November 2025 - 11:08 WIB

Truk Logistik Isuzu: Partner Andal Bisnis Modern

Jumat, 7 November 2025 - 20:25 WIB

Redenominasi Rupiah: Langkah Berani Purbaya Yudhi Sadewa Menuju Stabilitas Ekonomi

Jumat, 7 November 2025 - 00:12 WIB

UMKM Fashion Lokal Terancam: Jilbab Rp2 Ribu Impor China Bikin Produsen Menjerit

Berita Terbaru

Mentan Copot Pejabat di Subang karena menyewakan lahan negara di BRMP Tanaman Padi Sukamandi kepada pihak luar. Amran Sulaiman tegaskan SK pencopotan langsung di lapangan. - foto wikipedia

Nasional

Mentan Copot Pejabat di Subang Yang Sewakan Lahan Negara

Kamis, 13 Nov 2025 - 00:30 WIB

Inilah prediksi Skill paling dicari perusahaan startup tahun 2026! Pelajari keahlian di bidang AI, Data Science, dan Product Management untuk memastikan karier dan Skill Naik Gaji Anda. - foto ilustrasi

Gaya Hidup

Mengidentifikasi Skill Paling Dicari Perusahaan Startup 2026

Kamis, 13 Nov 2025 - 00:25 WIB