Edi Kamtono apresiasi kiprah Kajari Pontianak dalam menjaga kondusivitas dan stabilitas kota selama menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Pontianak.
Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Pontianak dalam acara pisah sambut yang berlangsung hangat dan penuh keakraban, Selasa (28/10/2025).
Bagi Edi, kerja sama antara Pemkot dan kejaksaan selama ini telah menjadi pondasi penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan humanis.
Ia menilai keberadaan kejaksaan bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi mitra strategis pemerintah daerah yang turut menjaga stabilitas sosial dan iklim investasi.
Selama bertugas, Kajari Pontianak Aluwi dinilai telah membangun komunikasi yang baik, pendekatan persuasif, serta pendampingan hukum yang berorientasi pada pelayanan publik.
“Atas nama Pemerintah Kota Pontianak, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aluwi yang telah banyak berkiprah dan berperan menjaga kondusivitas kota. Semoga di tempat tugas yang baru, beliau semakin sukses dan selalu dalam lindungan Allah,” ujar Edi didampingi Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, usai acara pisah sambut di Aula Sasana Bhakti Adhyaksa Kejari Pontianak, Selasa (28/10/2025).
Hubungan harmonis ini terlihat dari sejumlah pendampingan yang dilakukan kejaksaan dalam penyelesaian sengketa aset dan tata kelola pemerintahan. Menurut Edi, sinergi semacam inilah yang membuat kebijakan pemerintah daerah berjalan tanpa gesekan hukum, sekaligus menjaga kepercayaan publik.
Selain menyampaikan apresiasi kepada Aluwi, Wali Kota Pontianak juga menyambut kehadiran Kajari baru, Agus Eko Pramono. Edi meyakini kehadiran pemimpin baru akan membawa perspektif segar dalam memperkuat stabilitas hukum dan pelayanan publik di Pontianak.
“Selamat datang dan selamat bertugas di Kota Pontianak, Bapak Agus Eko Pramono. Semoga betah di kota yang kulinernya enak-enak ini dan segera bisa beradaptasi dengan lingkungan yang hangat dan bersahabat,” katanya.
Edi Kamtono Apresiasi Kiprah Kajari
Ia menambahkan bahwa kejaksaan memiliki peran penting dalam mengawal kebijakan pemerintah baik dari sisi kepastian hukum maupun pengawasan anggaran. Dengan begitu, tata kelola pemerintahan dapat berjalan bersih dan terarah.
Edi juga menyinggung sejumlah persoalan yang dihadapi kota, seperti sengketa lahan dan aset, yang menurutnya memerlukan kolaborasi antarlembaga termasuk dengan kejaksaan.
“Permasalahan sengketa lahan kadang bisa memicu konflik karena masing-masing pihak merasa paling benar. Ini yang perlu kita edukasi bersama. Saya yakin dengan sinergi yang baik, persoalan-persoalan ini bisa kita tangani secara bijak,” ujarnya.
Acara pisah sambut berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kehangatan, dihadiri unsur Forkopimda, pejabat Pemkot Pontianak, serta perwakilan instansi vertikal. Wali Kota mengaturkan doa dan harapan agar Kajari lama dan baru sama-sama sukses di tempat tugas masing-masing.
“Pak Aluwi tidak jauh-jauh, masih sering ke Pontianak untuk urusan tugas. Kalau ke sini lagi, kopinya sudah kami siapkan,” tutup Edi berkelakar.






