Kompetisi Inovasi Kota Pontianak 2025 meningkat signifikan dengan terdaftarnya 49 proposal yang resmi lolos Seleksi Administrasi.
Antusiasme ini menunjukkan semakin kuatnya budaya inovasi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, sekaligus menegaskan komitmen percepatan layanan publik berbasis kreativitas dan adaptasi teknologi.
Tahun ini, jumlah proposal meningkat dari capaian sebelumnya yang berada pada angka 42. Kenaikan ini mencerminkan kesadaran unit kerja bahwa kualitas pelayanan tidak lagi cukup hanya mengandalkan rutinitas, tetapi membutuhkan pendekatan baru yang lebih efektif, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Dorongan Inovasi dari Seluruh Unit Kerja
Plt Asisten Administrasi Umum Setda Kota Pontianak sekaligus Ketua Tim Kompetisi, Yusnaldi, menyebut partisipasi besar ini sebagai sinyal positif. Para peserta berasal dari berbagai lini pelayanan, mulai dari perangkat daerah, BUMD, hingga kelurahan dan UPT yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga.
“Total ada 49 proposal inovasi, terdiri dari 14 proposal dari kelompok Perangkat Daerah/BUMD dan 35 proposal dari kelompok Kelurahan dan UPT. Semuanya dinyatakan lolos seleksi administrasi dan siap memasuki tahapan penilaian proposal,” jelasnya, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang penganugerahan, tetapi juga forum pertukaran gagasan untuk membangun pelayanan yang adaptif. Budaya inovasi kini bukan sekadar pelengkap, melainkan keharusan bagi pemerintah daerah dalam merespons tuntutan publik yang semakin dinamis.
Kompetisi Inovasi Kota Pontianak 2025: Proses Seleksi yang Transparan
Tahapan Seleksi Administrasi
Pendaftaran proposal berlangsung sejak 18 September hingga 18 Oktober 2025 melalui pengiriman softcopy dan penyampaian hardcopy ke Bagian Organisasi Setda Kota Pontianak. Setelah masa pendaftaran berakhir, tim melakukan Seleksi Administrasi pada 20–21 Oktober 2025.
Seluruh proposal dipastikan memenuhi syarat dokumen dasar dan dinyatakan layak mengikuti tahapan selanjutnya.
Dilanjutkan ke Penilaian Proposal oleh Juri Independen
Berikutnya, seluruh inovasi akan melalui proses penilaian substantif oleh dewan juri yang terdiri dari perwakilan Ombudsman Kalimantan Barat, Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura, serta Harian Pontianak Post. Hasil penilaian proposal akan diumumkan menyusul dalam pemberitahuan resmi dari panitia.
Keterlibatan unsur eksternal menjadi penguat transparansi dan objektivitas proses kompetisi, sekaligus menghubungkan inovasi lokal dengan jejaring keahlian yang lebih luas.
Inovasi yang Bukan Sekadar Kompetisi
Bagi Pemerintah Kota Pontianak, kompetisi ini dirancang sebagai akselerator budaya kerja baru. Inovasi diposisikan sebagai bagian dari siklus layanan, bukan sekadar proyek sementara yang selesai setelah penganugerahan.
“Kompetisi ini mendorong setiap perangkat daerah dan unit pelayanan untuk terus berbenah, menghadirkan layanan yang lebih cepat, mudah, dan berdampak langsung pada masyarakat,” tambah Yusnaldi.
Pendekatan ini selaras dengan arah kebijakan pembangunan kota yang menekankan pelayanan publik yang humanis, transparan, dan responsif terhadap tantangan zaman.






