Sirup Obat Batuk Beracun di India: 14 Anak Tewas, Polisi Selidiki Pembunuhan

- Jurnalis

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sirup obat batuk beracun di India kembali menelan korban jiwa. Polisi di negara bagian Madhya Pradesh membuka penyelidikan dugaan pembunuhan (manslaughter probe) setelah 14 anak dilaporkan meninggal akibat mengonsumsi Coldrif Syrup, produk obat batuk yang mengandung zat kimia berbahaya Diethylene Glycol (DEG) dalam kadar mematikan. - foto ilustrasi

Sirup obat batuk beracun di India kembali menelan korban jiwa. Polisi di negara bagian Madhya Pradesh membuka penyelidikan dugaan pembunuhan (manslaughter probe) setelah 14 anak dilaporkan meninggal akibat mengonsumsi Coldrif Syrup, produk obat batuk yang mengandung zat kimia berbahaya Diethylene Glycol (DEG) dalam kadar mematikan. - foto ilustrasi

Sirup obat batuk beracun di India kembali menelan korban jiwa. Polisi di negara bagian Madhya Pradesh membuka penyelidikan dugaan pembunuhan (manslaughter probe) setelah 14 anak dilaporkan meninggal akibat mengonsumsi Coldrif Syrup, produk obat batuk yang mengandung zat kimia berbahaya Diethylene Glycol (DEG) dalam kadar mematikan.

Sebagian besar korban adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun. Mereka meninggal akibat gagal ginjal akut dalam waktu beberapa hari setelah mengonsumsi sirup tersebut.

Kasus ini kembali mencoreng reputasi industri farmasi India, yang sebelumnya juga terseret dalam berbagai skandal serupa di tingkat internasional.

Sirup Obat Batuk Beracun di India: Kadar Racun 500 Kali Batas Aman

Dalam laporan resmi kepolisian yang dikutip dari Reuters, Selasa (7/10/2025), seluruh korban awalnya mengalami gejala flu biasa. Namun, setelah diberi Coldrif Syrup, mereka justru mengalami retensi urine dan kerusakan ginjal berat.

Hasil uji laboratorium menunjukkan kadar Diethylene Glycol dalam sirup tersebut mencapai 48,6%, atau sekitar 500 kali lipat di atas batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas kesehatan India, yakni hanya 0,1%.

Baca Juga :  Apakah Berpuasa Berbahaya bagi Ibu Hamil? Ini Fakta Medisnya

Zat DEG dikenal sebagai bahan kimia beracun yang biasanya digunakan dalam cairan anti-beku (antifreeze), pelarut industri, hingga kosmetik. Ketika tertelan, senyawa ini dapat menyebabkan mual, muntah, nyeri perut, gangguan saraf, gagal ginjal, hingga kematian.

Produsen Coldrif Jadi Tersangka Utama

Penyelidikan polisi kini menyoroti Sresan Pharma, perusahaan farmasi asal negara bagian Tamil Nadu, yang menjadi produsen Coldrif Syrup.

Polisi telah menetapkan Sresan Pharma sebagai tersangka utama, sementara seorang dokter yang meresepkan obat tersebut kepada sebagian besar korban anak-anak juga telah ditangkap.

Otoritas federal India merekomendasikan pencabutan izin produksi Sresan Pharma dan penarikan seluruh produk Coldrif dari pasaran. Perusahaan menghadapi serangkaian dakwaan berat, termasuk:

  • Pembunuhan yang dapat dipertanggungjawabkan namun tidak mencapai pembunuhan (culpable homicide not amounting to murder),
  • Pemalsuan obat, serta
  • Pelanggaran terhadap Undang-Undang Obat dan Kosmetika India.

Jika terbukti bersalah, pimpinan perusahaan dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan denda dalam jumlah besar.

Sejarah Kelam Sirup Beracun di India

Tragedi ini bukan kali pertama. Dalam dua tahun terakhir, produk sirup batuk buatan India telah dikaitkan dengan lebih dari 150 kematian anak di berbagai negara.

  • Pada 2022, sirup produksi India dikaitkan dengan kematian 141 anak di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun.
  • Pada 2019, 12 anak di India meninggal dunia akibat sirup yang mengandung toksin serupa.
Baca Juga :  AI Diagnosis Kanker Kulit Lewat Ponsel

WHO menyebut temuan ini sebagai “krisis keamanan farmasi global”, dan telah berulang kali memperingatkan pemerintah India agar memperketat pengawasan produksi dan ekspor obat cair anak-anak.

Namun, tragedi di Madhya Pradesh membuktikan bahwa pengawasan tersebut belum berjalan optimal.

Reaksi Pemerintah dan Dunia Internasional

Pemerintah India langsung membentuk tim investigasi gabungan antara Kementerian Kesehatan dan Otoritas Pengawas Obat Nasional (CDSCO). Seluruh pabrik obat di Tamil Nadu kini diperintahkan menjalani audit kualitas.

Pihak WHO juga menyatakan keprihatinan mendalam, menyebut tragedi ini “tidak dapat diterima dan sepenuhnya bisa dicegah”.

Organisasi tersebut berencana mengirim tim ahli untuk membantu otoritas India menelusuri rantai pasok bahan baku yang digunakan Sresan Pharma.

Beberapa negara Afrika dan Asia Tenggara kini mulai menolak impor obat sirup dari India, termasuk Indonesia yang memperketat pengawasan.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Nomor 3 Bikin Kaget
AI Diagnosis Kanker Kulit Lewat Ponsel
Minuman Terbuat Dari Alpukat Segar untuk Berbuka dan Menyegarkan
Buah-Buahan yang Bagus Dikonsumsi untuk Buka Puasa
Tips Berpuasa Bagi Penderita GERD: Tetap Sehat di Bulan Ramadhan
Apakah Berpuasa Berbahaya bagi Ibu Hamil? Ini Fakta Medisnya

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:10 WIB

Sirup Obat Batuk Beracun di India: 14 Anak Tewas, Polisi Selidiki Pembunuhan

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 00:02 WIB

Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Nomor 3 Bikin Kaget

Sabtu, 21 Juni 2025 - 00:02 WIB

AI Diagnosis Kanker Kulit Lewat Ponsel

Rabu, 11 Juni 2025 - 00:01 WIB

Minuman Terbuat Dari Alpukat Segar untuk Berbuka dan Menyegarkan

Kamis, 6 Maret 2025 - 20:26 WIB

Buah-Buahan yang Bagus Dikonsumsi untuk Buka Puasa

Berita Terbaru

Mahasiswa luar daerah yang menempuh pendidikan di Universitas Tanjungpura (Untan) kini tak perlu repot datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak - Foto Pemkot Pontianak

Kota Pontianak

Mahasiswa Luar Daerah Kini Mudah Urus KTP Nonpermanen di Untan

Kamis, 9 Okt 2025 - 00:55 WIB

Hari Jadi Pontianak ke-254 tahun ini akan terasa berbeda. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa perayaan ulang tahun kota yang jatuh pada 23 Oktober 2025 itu akan digelar secara sederhana tanpa kemeriahan berlebihan. - foto Wako Edi Kamtono

Kota Pontianak

Hari Jadi Kota Pontianak ke-254 Dirayakan Sederhana tapi Bermakna

Kamis, 9 Okt 2025 - 00:12 WIB