Wali Kota Pontianak Lantik Dewas PDAM Tirta Khatulistiwa periode 2025–2029 di Aula PDAM, Jumat (3/10/2025).
Mereka adalah Amirullah sebagai Ketua merangkap anggota Dewas, serta Deni Nuliadi dan Mohamad sebagai anggota.
Pelantikan ini dilakukan untuk memperkuat pengawasan sekaligus mendukung peningkatan layanan air bersih bagi masyarakat.
Peran Strategis Dewan Pengawas
Dalam sambutannya, Wali Kota Edi menegaskan bahwa Dewas memiliki posisi strategis sebagai penghubung antara Direksi dengan Kuasa Pemilik Modal, dalam hal ini Pemerintah Kota Pontianak.
“Semua diarahkan agar pelayanan air bersih semakin baik demi meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” ujar Edi.
Ia menekankan pentingnya komitmen, integritas, dan profesionalitas dari jajaran PDAM agar terus dicintai warga Pontianak.
Target Jangka Pendek dan Panjang
Edi mengungkapkan bahwa ada dua fokus besar PDAM tahun ini, yaitu menekan angka kebocoran air dan memperbaiki tata kelola manajemen.
Sementara target jangka panjang hingga 2029 adalah memperluas sambungan rumah tangga hingga mencapai 97 persen.
Selain itu, kinerja PDAM juga tercermin dari capaian keuangan yang positif. Tahun ini, PDAM berhasil mencatat surplus Rp12 miliar serta menyetorkan dividen Rp17 miliar kepada Pemkot Pontianak.
“Kita ingin tata kelola yang lebih baik agar pelayanan makin optimal,” jelasnya.
“Ditambah lagi dividen Rp17 miliar yang kembali disetorkan ke Pemerintah Kota, ini menjadi bukti kinerja PDAM semakin membaik,” ungkapnya.
Wali Kota Pontianak Lantik Dewas PDAM dan Ini Pesan Ketua Dewan Pengawas
Ketua Dewas terpilih, Amirullah, menyampaikan apresiasinya dan menegaskan peran Dewas sebagai penghubung antara KPM dengan jajaran manajemen PDAM.
“Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota, Dewan Pengawas ini adalah jembatan. Dalam teori keagenan, Dewas berperan penting mewakili pemilik modal dalam mengawal jalannya usaha. Karena itu Dewas dituntut bekerja profesional, transparan, dan berintegritas,” katanya.
Amirullah yang juga Sekda Kota Pontianak menambahkan, Dewas bersama PDAM berkomitmen untuk menekan tingkat kebocoran air atau non-revenue water di bawah 25 persen hingga 2029, serta memperluas cakupan sambungan rumah baru.
Ia menegaskan bahwa Dewas wajib melaporkan hasil pengawasan setiap semester kepada Wali Kota, dan menggelar pertemuan rutin dengan Direksi minimal tiga bulan sekali.
“Setiap semester Dewas melaporkan hasil pengawasan kepada Wali Kota, dan minimal setiap tiga bulan ada pertemuan dengan Direksi untuk memastikan manajemen berjalan sesuai rencana. Sinergi antara Direksi, Dewas, dan KPM inilah yang akan membawa PDAM semakin baik ke depannya,” jelas Amirullah yang juga menjabat Sekretaris Daerah Kota Pontianak.
Komitmen Direksi PDAM
Plt Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa, Wawan Hari Purnomo, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan rencana bisnis lima tahunan. Fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi layanan sekaligus menekan kebocoran air.
“Saat ini cakupan layanan kita sudah mencapai 90 persen. Masih ada tambahan 7 persen untuk mencapai target 97 persen pada 2029. Kami menargetkan penambahan sekitar 19 ribu sambungan baru hingga 2029,” papar Wawan.
Ia menjelaskan, kebocoran air bisa disebabkan oleh berbagai faktor teknis, seperti pencucian filter hingga flushing perpipaan. Namun, jika angka kebocoran ditekan, manfaatnya akan langsung dirasakan masyarakat melalui layanan yang lebih lancar.
“Rata-rata distribusi air per bulan sekitar 3,4 juta meter kubik untuk 157 ribu sambungan. Artinya, jika kebocoran bisa ditekan, efisiensi meningkat, dan pelayanan masyarakat pun semakin optimal,” tambahnya.
Dampak Bagi Warga Pontianak
Peningkatan layanan PDAM menjadi harapan besar warga. Lilis, warga Pontianak Utara, mengatakan bahwa akses air bersih adalah kebutuhan mendasar yang langsung dirasakan sehari-hari.
“Kalau air lancar, hidup jadi lebih tenang. Kami berharap program baru PDAM bisa berjalan lancar, jangan sampai ada lagi keluhan air mati mendadak,” ungkapnya.
Sinergi Menuju Layanan Air Bersih Berkualitas
Dengan kolaborasi erat antara Pemkot Pontianak, Dewan Pengawas, dan Direksi PDAM, target besar di sektor layanan air bersih diyakini bisa tercapai. Tidak hanya soal angka, tetapi juga soal kualitas dan kepuasan masyarakat.