Harga Asli LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya Klarifikasi Usai Dikritik Bahlil

- Jurnalis

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 00:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polemik ini mencuat pada awal Oktober 2025 ketika Purbaya mengungkap harga dasar LPG melon Rp42.750 per tabung, sementara Bahlil menilai data itu salah baca.

Polemik ini mencuat pada awal Oktober 2025 ketika Purbaya mengungkap harga dasar LPG melon Rp42.750 per tabung, sementara Bahlil menilai data itu salah baca.

Harga asli LPG 3 kg diperdebatkan dua menteri, yakni Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Polemik ini mencuat pada awal Oktober 2025 ketika Purbaya mengungkap harga dasar LPG melon Rp42.750 per tabung, sementara Bahlil menilai data itu salah baca.

Purbaya Akui Masih Pelajari Data

Dalam kunjungan kerja ke Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025), Menkeu Purbaya menegaskan dirinya masih mempelajari data tersebut.

“Saya sedang pelajari, kita pelajari lagi. Mungkin Pak Bahlil betul, tapi nanti kita lihat lagi seperti apa. Yang jelas saya dapat angkanya dari hitungan staf saya, nanti kita lihat gimana salah pengertiannya,” kata Purbaya.

Menurutnya, perbedaan angka bisa saja muncul akibat cara pandang berbeda antara Kementerian Keuangan dengan Kementerian ESDM.

“Harusnya sih pada akhirnya angkanya sama, uangnya itu-itu aja kan. Nanti kita jelasin seperti apa yang betul,” tambahnya.

Perbedaan Perhitungan Antarkementerian

Purbaya menilai perbedaan itu mungkin hanya masalah teknis.
“Saya salah data? Mungkin cara lihat datanya beda, kan hitung-hitungan kan kadang-kadang kalau dari praktek sama akuntan kan kadang-kadang beda,” jelasnya.

Baca Juga :  Maman Abdurrahman Tegaskan Tak Ada Dana Negara untuk Istri

Berdasarkan data yang ia sampaikan sebelumnya, harga asli LPG 3 kg mencapai Rp42.750 per tabung. Pemerintah selama ini menanggung sekitar Rp30.000 sehingga masyarakat hanya membayar Rp12.750.

Bahlil: Mungkin Menkeu Salah Baca Data

Sehari sebelumnya, Kamis (2/10/2025), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut Purbaya kemungkinan salah membaca data LPG.

“Itu mungkin Menkeu-nya salah baca data itu. Biasalah kalau, ya mungkin butuh penyesuaian. Jadi mungkin Menkeu-nya belum dikasih masukan oleh dirjennya dengan baik atau oleh timnya,” ujar Bahlil di kantor BPH Migas, Jakarta Selatan.

Ia menilai wajar jika ada perbedaan pandangan, terutama karena Purbaya baru menjabat Menkeu.

Dampak pada Subsidi LPG 3 Kg

Subsidi LPG 3 kg menyentuh langsung jutaan rumah tangga kecil, pedagang kaki lima, hingga UMKM. Perbedaan data di tingkat kementerian bisa menimbulkan kebingungan publik mengenai arah kebijakan subsidi energi.

Setiap tabung LPG 3 kg yang beredar di pasaran sebenarnya memiliki dua komponen penting:

  1. Harga asli: Rp42.750 (menurut data Purbaya)
  2. Harga jual ke masyarakat: Rp12.750 per tabung
  3. Subsidi pemerintah: Rp30.000 per tabung

Angka ini menunjukkan betapa besar beban fiskal yang ditanggung negara untuk menjaga keterjangkauan energi rumah tangga miskin.

Baca Juga :  Kapolri Tawarkan Sukatani Jadi Duta Polri

Satu Data Jadi Solusi

Bahlil menekankan pentingnya integrasi data dalam subsidi energi. Ia menyebut saat ini pemerintah sedang menyiapkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) melalui BPS.

“Jadi menyangkut juga subsidi tentang satu data itu juga. Itu juga masih dalam proses pematangan ya. BPS itu kan kerja sama dengan tim di ESDM. Jadi mungkin pak Menteri Keuangan ya, mungkin belum baca data kali itu ya,” jelasnya.

Jika DTSEN berjalan optimal, maka distribusi subsidi LPG akan lebih tepat sasaran dan transparan.

Publik Menunggu Kejelasan

Masyarakat menanti penjelasan resmi pemerintah untuk memastikan subsidi LPG tidak berubah drastis akibat perbedaan data ini. Bagi warga, isu harga LPG bukan sekadar angka, tetapi menyangkut dapur rumah tangga sehari-hari.

Purbaya sendiri memastikan koordinasi dengan kementerian lain tetap berjalan. Ia optimistis kesalahpahaman ini akan segera selesai.

“Pada akhirnya angkanya sama. Uangnya itu-itu juga. Tinggal cara menghitungnya saja yang kadang berbeda,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Indonesia Tolak Visa Atlet Israel, Pemerintah Tegaskan Sikap Politik Luar Negeri
Presiden Prabowo Lantik 25 Pejabat Baru, dari Wamen hingga Gubernur Papua
Magang Nasional Resmi Dibuka: Gaji hingga Rp 3,3 Juta
Gaji Pensiunan PNS Oktober 2025 Cair, Kenaikan Batal? Ini Jawaban Pemerintah
Layanan Jaminan Sosial ASN Kini Lebih Cepat dan Transparan
Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1447 H 18 Februari 2026
Syarat Lengkap Daftar Pa PK TNI 2025, Usia Maksimal 30 Tahun
Kalender Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 06:22 WIB

Indonesia Tolak Visa Atlet Israel, Pemerintah Tegaskan Sikap Politik Luar Negeri

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:31 WIB

Presiden Prabowo Lantik 25 Pejabat Baru, dari Wamen hingga Gubernur Papua

Selasa, 7 Oktober 2025 - 08:14 WIB

Magang Nasional Resmi Dibuka: Gaji hingga Rp 3,3 Juta

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 00:49 WIB

Harga Asli LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya Klarifikasi Usai Dikritik Bahlil

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:29 WIB

Gaji Pensiunan PNS Oktober 2025 Cair, Kenaikan Batal? Ini Jawaban Pemerintah

Berita Terbaru

Mahasiswa luar daerah yang menempuh pendidikan di Universitas Tanjungpura (Untan) kini tak perlu repot datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak - Foto Pemkot Pontianak

Kota Pontianak

Mahasiswa Luar Daerah Kini Mudah Urus KTP Nonpermanen di Untan

Kamis, 9 Okt 2025 - 00:55 WIB

Hari Jadi Pontianak ke-254 tahun ini akan terasa berbeda. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa perayaan ulang tahun kota yang jatuh pada 23 Oktober 2025 itu akan digelar secara sederhana tanpa kemeriahan berlebihan. - foto Wako Edi Kamtono

Kota Pontianak

Hari Jadi Kota Pontianak ke-254 Dirayakan Sederhana tapi Bermakna

Kamis, 9 Okt 2025 - 00:12 WIB