Dua Wilayah Kalbar Tetapkan Status Darurat Asap, Karhutla Makin Mengancam

- Jurnalis

Kamis, 31 Juli 2025 - 00:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dua Wilayah Kalbar Tetapkan Status Darurat Asap, Karhutla Makin Mengancam - foto ilustrasi

Dua Wilayah Kalbar Tetapkan Status Darurat Asap, Karhutla Makin Mengancam - foto ilustrasi

Dua wilayah Kalbar (Kalimantan Barat) yakni Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah, resmi menetapkan status darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kian memburuk.

Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya intensitas kebakaran dan menurunnya kualitas udara di wilayah tersebut.

Ketua Satgas Bencana BPBD Kalbar, Daniel, menyampaikan bahwa penetapan status darurat ini bukan hanya soal teknis administrasi, tapi sebagai bentuk kesiagaan penuh menghadapi situasi yang bisa membahayakan keselamatan masyarakat.

“Ini bukan sekadar bencana lingkungan. Ini ancaman nyata terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat Kalbar,” ujar Daniel saat konferensi pers di Pontianak, Rabu (30/7/2025).

Dua Wilayah Kalbar, Terungkap! 1.038 Titik Panas Sebar di Kalbar

Data yang dihimpun BPBD Kalbar menunjukkan bahwa hingga Selasa (29/7/2025) malam pukul 23.00 WIB, terdeteksi sebanyak 1.038 titik panas (hotspot) di seluruh provinsi Kalimantan Barat.

Baca Juga :  Wagub Krisantus Tegaskan Penanganan Banjir Trans Kalimantan Harus Dipercepat

Dari jumlah itu, 679 titik masuk kategori rendah, 251 titik kategori menengah, dan 108 titik diklasifikasikan tinggi, yang menjadi prioritas verifikasi karena berpotensi merupakan titik api aktif.

Kabupaten Sintang menjadi daerah dengan titik panas kategori tinggi terbanyak, yakni 29 titik. Diikuti oleh Sanggau, Mempawah, dan beberapa kabupaten lainnya yang turut mencatat lonjakan aktivitas panas.

“Yang kategori tinggi ini yang paling perlu diwaspadai. Tapi semua tetap harus diverifikasi langsung di lapangan,” tegas Daniel.

Gawat! Kalbar Masuki Fase Kritis Musim Kering

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Kalbar telah memasuki fase musim kering yang sangat rawan terjadi karhutla. Kondisi ini diperparah dengan suhu yang meningkat dan angin kencang yang membuat api cepat menyebar.

BPBD Kalbar pun meningkatkan status siaga dan menginstruksikan seluruh kabupaten/kota untuk melakukan pemantauan udara secara intensif. Salah satunya dengan menggunakan drone surveillance untuk mendeteksi keberadaan titik api di daerah terpencil.

Baca Juga :  Harta Rp2 Miliar, Romi Wijaya Jadi Sorotan sebagai Bupati Termiskin di Kalimantan Barat

“Drone sudah dikerahkan, terutama di daerah dengan titik panas tinggi. Verifikasi cepat sangat penting untuk menghindari api menyebar tak terkendali,” jelas Daniel.

Pemadaman Terus Dilakukan, Masyarakat Diminta Tidak Bakar Lahan

Hingga kini, pemadaman masih berlangsung di sejumlah wilayah, termasuk Kubu Raya, Sambas, Singkawang, dan Bengkayang. Tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD, TNI, Polri, relawan desa tangguh bencana, dan masyarakat dikerahkan untuk menekan laju kebakaran.

Di sisi lain, BPBD Kalbar mengimbau keras masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena hal itu justru bisa memicu titik api baru yang sulit dikendalikan.

“Kita butuh kerja sama semua pihak. Ini bukan cuma tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama demi keselamatan kita semua,” kata Daniel.

Ancaman Kesehatan dan Ekonomi Mengintai

Selain mengganggu aktivitas masyarakat, asap karhutla juga berdampak serius pada kesehatan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan. Rumah sakit di beberapa daerah dilaporkan mulai menerima pasien dengan gejala ISPA akibat kabut asap yang mulai menyelimuti.

Sektor ekonomi, terutama pertanian dan transportasi, juga mulai terdampak. Penurunan jarak pandang akibat asap mulai menghambat lalu lintas udara dan jalur logistik darat.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

BNPB Kerahkan Helikopter ke Kalbar untuk Water Bombing
Lambatnya Penanganan Kasus Oli Palsu Disorot Wagub Krisantus
PHK di Kalbar Tembus 1.869 Kasus, Wagub Kalbar Buka Suara
Kepala DPPPA Kalbar Herkulana Mekarryani Bantah Tudingan: Siap Klarifikasi ke Gubernur
DPPPA Kalbar Memanas, Gubernur Ria Norsan Didesak Copot Kepala Dinas
Diskon dan Bebas Denda Pajak Kendaraan Hingga 50 Persen Untuk Warga Kalbar
Sujiwo Apresiasi Polres Kubu Raya di Hari Bhayangkara ke-79
BLK Ketapang Jadi Lokasi Sekolah Rakyat Tahap Perdana Kalbar

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 00:09 WIB

Dua Wilayah Kalbar Tetapkan Status Darurat Asap, Karhutla Makin Mengancam

Rabu, 30 Juli 2025 - 00:47 WIB

BNPB Kerahkan Helikopter ke Kalbar untuk Water Bombing

Selasa, 29 Juli 2025 - 00:50 WIB

Lambatnya Penanganan Kasus Oli Palsu Disorot Wagub Krisantus

Selasa, 29 Juli 2025 - 00:30 WIB

PHK di Kalbar Tembus 1.869 Kasus, Wagub Kalbar Buka Suara

Sabtu, 5 Juli 2025 - 00:29 WIB

Kepala DPPPA Kalbar Herkulana Mekarryani Bantah Tudingan: Siap Klarifikasi ke Gubernur

Berita Terbaru

Finalis Bujang Dare Pontianak Diberi Arahan Khusus dari Wali Kota - foto Pemkot Pontianak

Kota Pontianak

Finalis Bujang Dare Pontianak Diberi Arahan Khusus dari Wali Kota

Kamis, 31 Jul 2025 - 00:23 WIB

ISPA Meningkat, Pemkot Pontianak Imbau Warga Pakai Masker - foto Wali Kota Pontianak Edi Kamtono

Kota Pontianak

ISPA Meningkat, Pemkot Pontianak Imbau Warga Pakai Masker

Kamis, 31 Jul 2025 - 00:06 WIB

Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Nomor 3 Bikin Kaget

Kesehatan

Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Nomor 3 Bikin Kaget

Kamis, 31 Jul 2025 - 00:02 WIB

Lirik Lagu Seringai Serigala Militia

Musik

Lirik Lagu Seringai Serigala Militia

Kamis, 31 Jul 2025 - 00:01 WIB