AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

- Jurnalis

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

AS bombardir Iran pada Sabtu malam (21/6) waktu setempat, menargetkan tiga fasilitas nuklir utama: Fordow, Natanz, dan Esfahan.

Presiden Donald Trump mengumumkan serangan ini melalui platform Truth Social, menyebutnya sebagai operasi militer yang “sangat berhasil” dan menyatakan bahwa semua pesawat tempur telah keluar dari wilayah udara Iran dengan selamat.

Langkah ini memicu lonjakan ketegangan di Timur Tengah dan menimbulkan kekhawatiran global bahwa konflik regional akan berubah menjadi perang terbuka yang lebih luas, melibatkan kekuatan-kekuatan besar dunia.

Tiga Target Kunci Nuklir Iran Dihancurkan

Serangan udara tersebut menggunakan pesawat siluman B-2, satu-satunya pesawat yang mampu membawa bom penghancur bunker seberat 30.000 pon. Sumber di Pentagon menyebutkan bahwa Fordow menjadi target utama karena lokasinya yang berada jauh di bawah permukaan tanah, menjadikannya salah satu fasilitas paling sulit untuk dihancurkan secara konvensional.

Baca Juga :  Trump Resmi Bubarkan Voice of America

“Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama Fordow,” tulis Trump dalam unggahan resmi.

Selain Fordow, fasilitas Natanz dan Esfahan juga menjadi sasaran serangan. Natanz telah lama dicurigai sebagai tempat pengayaan uranium, sementara Esfahan merupakan pusat produksi bahan bakar nuklir dan kegiatan riset teknologi nuklir.

Reaksi Internasional dan Ancaman Balasan Iran

Sejumlah negara langsung bereaksi atas serangan tersebut. Uni Eropa mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak agar kedua pihak menahan diri. Jerman dan Prancis menyuarakan keprihatinan mendalam, sementara Tiongkok dan Rusia mengecam keras langkah militer AS, menyebutnya sebagai tindakan agresi sepihak yang berpotensi memperburuk stabilitas global.

AS Bombardir Iran, Iran Siap Retaliasi Militer

Iran merespons keras dengan menyebut serangan ini sebagai “pelanggaran kedaulatan” dan “tindakan perang”. Pemerintah Iran memperingatkan bahwa respons militer “dalam skala penuh” sedang disiapkan, termasuk kemungkinan serangan terhadap basis militer AS di Irak, Suriah, dan wilayah Teluk.

Trump: Serangan untuk Perdamaian?

Meskipun serangan ini merupakan salah satu keputusan militer paling berisiko dari masa jabatan kedua Trump, presiden AS itu justru mengakhiri pernyataannya dengan seruan damai.

Baca Juga :  LSM Indonesia Terdampak! USAID Dibekukan, Program Terancam

“Sekarang saatnya perdamaian. Iran harus mengakhiri perang ini,” tulisnya.

Trump juga menyatakan tidak memiliki rencana untuk melakukan serangan lanjutan, dan berharap Iran mau kembali ke meja perundingan setelah pesan “tegas” dari kekuatan militer AS.

B-2 Bomber dan Strategi Serangan Presisi

Penggunaan B-2 Spirit Stealth Bomber dalam misi ini bukan tanpa alasan. Selain kemampuannya menghindari radar, B-2 dapat menjangkau target jauh dengan akurasi tinggi dan daya hancur besar. Setiap pesawat membawa dua bom Massive Ordnance Penetrator (MOP), yang secara khusus dirancang untuk menghancurkan struktur bawah tanah seperti fasilitas Fordow.

Analis pertahanan memperkirakan serangan ini telah direncanakan selama lebih dari seminggu, menyusul serangan Israel terhadap posisi milisi pro-Iran di Lebanon dan Suriah yang memicu reaksi berantai di kawasan.

Dampak Terhadap Stabilitas Global

Harga Minyak Naik, Pasar Global Guncang

Serangan ini berdampak langsung pada pasar global. Harga minyak mentah melonjak lebih dari 8% dalam hitungan jam setelah serangan terjadi, sementara indeks saham di Asia dan Eropa mengalami tekanan tajam akibat kekhawatiran akan ketidakstabilan regional.

Kemungkinan Serangan Siber dan Terorisme Balasan

Pakar keamanan siber memperingatkan potensi serangan balasan tidak hanya dalam bentuk militer konvensional, tetapi juga melalui serangan siber terhadap infrastruktur penting AS dan sekutunya. Ancaman terorisme global juga kembali meningkat, dengan badan intelijen di berbagai negara meningkatkan tingkat kewaspadaan nasional.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Trump Resmi Bubarkan Voice of America
Rudal Iran Hantam Rumah Sakit Israel, Netanyahu Naik Pitam
Proses Novemdiales Dimulai, Vatikan Bersiap Gelar Konklaf
AS Akan Tutup 17 Konjen, Termasuk di Indonesia
Polri Kirim Tim Medis Ke Myanmar Bantu Korban Gempa
Trump Naikkan Tarif Impor China Jadi 104 Persen, Pasar Global Guncang
Trump Balas Dendam! Indonesia Dikenai Tarif 32% oleh AS
PBB Pangkas Dana, Nasib Rohingya di Indonesia Terancam

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:42 WIB

Trump Resmi Bubarkan Voice of America

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:19 WIB

AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:45 WIB

Rudal Iran Hantam Rumah Sakit Israel, Netanyahu Naik Pitam

Selasa, 22 April 2025 - 01:00 WIB

Proses Novemdiales Dimulai, Vatikan Bersiap Gelar Konklaf

Sabtu, 19 April 2025 - 00:30 WIB

AS Akan Tutup 17 Konjen, Termasuk di Indonesia

Berita Terbaru

Potensi Uranium Kalbar Picu Perhatian Nasional -foto ilustrasi

Lintas Kalbar

Potensi Uranium Kalbar Picu Perhatian Nasional

Minggu, 22 Jun 2025 - 09:03 WIB

Trump Resmi Bubarkan Voice of America

Internasional

Trump Resmi Bubarkan Voice of America

Minggu, 22 Jun 2025 - 08:42 WIB

AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

Internasional

AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

Minggu, 22 Jun 2025 - 08:19 WIB

Daftar dan Alamat SMA/MAN Favorit di Kota Pontianak 2025 - foto ilustrasi

Pendidikan

Daftar dan Alamat SMA/MAN Favorit di Kota Pontianak 2025

Minggu, 22 Jun 2025 - 01:03 WIB

Meriam Karbit Pontianak: Warisan Budaya yang Tetap Bertahan

Inspirasi

Meriam Karbit Pontianak: Warisan Budaya yang Tetap Bertahan

Minggu, 22 Jun 2025 - 00:55 WIB