Pelaku pembunuhan bocah Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat berhasil ditangkap pada Sabtu malam, 14 Juni 2025.
Uray Abadi, pria yang selama ini ikut dalam pencarian korban, ternyata adalah pelaku yang membekap Rafa hingga tewas.
Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Satreskrim Polres Singkawang dan Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar di kawasan Pasar Hongkong, Jalan Budi Utomo.
Pelaku Tetangga Sendiri, Sering ke Rumah Pengasuh
Dari hasil interogasi awal yang diterima dari dokumentasi video, Uray mengaku tidak sengaja membunuh balita malang tersebut. Ia berdalih hanya menutup mulut korban dengan tangan, bukan menggunakan alat apa pun. Namun, pengakuan ini justru membuka lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.
Uray diketahui adalah tetangga dekat Riska, pengasuh Rafa. Rumah mereka hanya terpaut beberapa rumah di Gang Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah. Ia sering datang ke rumah tersebut untuk membantu membersihkan rumput atau lingkungan sekitar.
“Hanya saya sendiri. Spontan dilakukan di depan rumah,” ujar Uray kepada penyidik saat digelandang ke Mapolres Singkawang.
Ikut Cari Korban, Ternyata Pelaku Pembunuhan Bocah
Yang paling mengejutkan, Uray turut serta dalam pencarian Rafa sejak bocah itu dinyatakan hilang pada 10 Juni 2025. Saat seluruh warga sibuk menyisir berbagai lokasi, Uray juga terlihat aktif berada di lapangan, bahkan terekam dalam beberapa dokumentasi warga.
“Dia ikut mencari korban, padahal dia pelakunya. Itu yang membuat kasus ini menjadi makin menyedihkan,” ungkap Ipda Achmad Al Ghazali, Kanit Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar.
Korban sendiri akhirnya ditemukan pada 13 Juni, tiga hari setelah dinyatakan hilang. Tubuh Rafa ditemukan sudah tidak bernyawa, tergeletak di pintu samping Masjid Husnul Khotimah, dalam kondisi mengenaskan.
Motif Masih Gelap, Polisi Dalami Penyidikan
Hingga saat ini, motif Uray membunuh Rafa masih belum jelas. Polisi menduga ada sesuatu yang lebih dari sekadar aksi spontan. Uray berdalih hanya menutup mulut Rafa karena panik mendengar tangisannya.
Namun, polisi tidak langsung percaya begitu saja. Tim gabungan Resmob dan Satreskrim masih melakukan pengembangan, termasuk mengumpulkan barang bukti lain dan mengorek informasi dari warga sekitar.
“Kami masih dalami motif sesungguhnya, termasuk apakah ada unsur dendam, sakit hati, atau gangguan psikologis,” jelas Al Ghazali.
Kronologi: Dari Hilang hingga Ditangkap
- 10 Juni 2025: Rafa dinyatakan hilang dari rumah pengasuhnya di Gang Kapas.
- 11–12 Juni: Proses pencarian intensif dilakukan oleh warga dan aparat. Uray terlihat aktif membantu.
- 13 Juni: Tubuh Rafa ditemukan di samping Masjid Husnul Khotimah.
- 14 Juni malam: Uray ditangkap di kawasan Pasar Hongkong oleh tim gabungan.
- 15 Juni: Interogasi dilakukan dan pengakuan mengejutkan pelaku terungkap.
Warga Berduka dan Terkejut
Warga sekitar mengaku syok dan tidak menyangka bahwa pelakunya adalah Uray yang selama ini dikenal cukup ramah dan sering membantu tetangga.
“Kami tidak percaya awalnya, tapi kalau memang terbukti, ini benar-benar kejam,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini menjadi peringatan serius bahwa pelaku kejahatan bisa berasal dari lingkungan terdekat.