Solusi Singkawang atasi balap liar adalah dengan mengirim pebalap ini ke Rindam untuk dididik bela negara. Tentunya dengan harapan, pebalap ini dapat dibina dan tidak melakukan kegiatan yang meresahkan Warga Kota Singkawang.
Program Bela Negara Pelaku Balap Liar Singkawang menjadi langkah tegas Pemerintah Kota untuk mengatasi keresahan warga akibat aksi balapan liar yang meresahkan.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengambil keputusan strategis dengan mengikutsertakan para pelaku balap liar dalam program pembinaan bela negara di Rindam XII/Tanjungpura. Keputusan ini diambil setelah pertemuan bersama orang tua pelaku, pihak TNI-Polri, Satpol PP, dan Rindam, Jumat (2/5/2025).
Program Bela Negara Pelaku Balap Liar Singkawang Jawab Keluhan Warga
Keluhan masyarakat terkait aktivitas balapan liar di tengah malam menjadi latar belakang kebijakan ini. Balapan liar berlangsung pada jam istirahat warga, yakni pukul 00.00 hingga 02.00 dini hari, sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan.
“Sudah cukup banyak laporan masyarakat yang merasa terganggu. Ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Tjhai Chui Mie.
Rindam XII/Tanjungpura Fasilitasi Pembinaan Non-Militer
Pelaku balap liar akan menjalani pembinaan kedisiplinan dan karakter di lingkungan Rindam XII/Tanjungpura. Mereka akan tinggal sementara di camp militer dalam program yang jadwalnya sedang dirancang.
Tjhai Chui Mie menegaskan bahwa program ini bukan latihan militer, melainkan pembentukan pola pikir yang positif dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan.
“Kita bedakan perlakuan antara yang masih sekolah dan tidak. Intinya, mereka belajar bangun pagi, disiplin, dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
Dukungan TNI: Anak Balap Liar adalah Aset Bangsa
Letnan Infantri Mahmudi dari Rindam XII/Tanjungpura menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, para pelaku bukan musuh negara, melainkan generasi muda yang perlu diarahkan.
“Mereka hanya salah jalur. Kami akan bantu arahkan agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih positif,” tegasnya.