Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H Digelar 29 Maret 2025

- Jurnalis

Sabtu, 22 Maret 2025 - 11:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H Digelar 29 Maret 2025 - foto Kemenag

Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H Digelar 29 Maret 2025 - foto Kemenag

Sidang Isbat awal Syawal 1446 H akan digelar Kemenag (Kementerian Agama) pada 29 maret 2025.

Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H pada 29 Maret 2025, bertepatan dengan 29 Ramadan. Sidang ini bertujuan untuk menetapkan tanggal resmi Hari Raya Idul Fitri 2025 di Indonesia.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rokhmad menegaskan bahwa sidang isbat merupakan bagian dari mekanisme rutin Kemenag dalam menentukan awal bulan hijriah yang penting, seperti Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

“Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” jelas Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (18/3/2024).

Metode Penentuan Awal Syawal: Hisab dan Rukyat

Kemenag akan menggunakan dua metode utama dalam penetapan awal Syawal, yaitu:

  1. Hisab (Perhitungan Astronomi): Berdasarkan perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Posisi hilal saat matahari terbenam diperkirakan berada antara minus tiga derajat di Papua hingga minus satu derajat di Aceh.
  2. Rukyat (Observasi Hilal): Untuk memverifikasi hasil hisab, Kemenag akan menggelar rukyatul hilal di 33 titik pengamatan di seluruh Indonesia, kecuali di Bali, karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
Baca Juga :  Sri Mulyani Dorong Kepala Daerah Berinovasi, Jangan Hanya Andalkan APBN-APBD

Menurut Abu Rokhmad, rukyat memiliki dua dimensi penting dalam Islam:

Dimensi Pengetahuan: Rukyat berfungsi sebagai konfirmasi data astronomi, sehingga hasil perhitungan hisab dapat dipastikan melalui observasi di lapangan.

Dimensi Ta’abbudi (Ibadah): Sesuai dengan sunnah Nabi, penetapan awal bulan hijriah dilakukan dengan melihat hilal secara langsung.

 “Rukyat sejalan sunnah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa,” ujarnya.

“Sunnah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah berdasarkan metode hisab dan rukyat,” sambungnya.

Baca Juga :  Prabowo Hapus Kuota Impor Komoditas Pokok

“Ini juga bagian dari Syiar Islam. Ini penting,” katanya lagi.

Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H Dilaksanakan Secara Tertutup

Proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB, yang akan menghadirkan:

  • Perwakilan duta besar negara sahabat
  • Ahli falak dan astronomi
  • Perwakilan organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah
  • Instansi terkait seperti BMKG, BRIN, LAPAN, dan Planetarium Bosscha

Bagaimana Jika Hilal Tidak Terlihat?

Jika hilal tidak terlihat di seluruh lokasi pengamatan, maka Indonesia akan mengikuti istikmal, yaitu menyempurnakan bulan Ramadan menjadi 30 hari. Artinya, Idul Fitri akan jatuh pada lusa setelahnya.

Namun, jika hilal terlihat di beberapa titik pengamatan, maka 1 Syawal 1446 H akan ditetapkan keesokan harinya.

Sidang isbat akan berlangsung secara tertutup pada pukul 18.45 WIB dan hasilnya akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Maman Abdurrahman Tegaskan Tak Ada Dana Negara untuk Istri
BNN Tekankan Pentingnya Pembaruan Regulasi Narkotika di Indonesia
Aturan tilang terbaru 2025 Mulai 1 Juli
Kasasi MA Menangkan Jaksa: Yu Hao Divonis 3,5 Tahun Penjara dalam Kasus Tambang Emas Ilegal Senilai Rp1 Triliun di Ketapang
Kasus COVID-19 Indonesia Naik Lagi, Ini Daerah Terparah
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Ini Respons DPR dan Pemerintah
Panen Raya Jagung di Bengkayang, Prabowo Subianto Dijadwalkan Hadir 2 Juni 2025
Tolak Barak Militer! Kalbar Usung Pendekatan Humanis untuk Anak Bermasalah

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 10:40 WIB

Maman Abdurrahman Tegaskan Tak Ada Dana Negara untuk Istri

Jumat, 4 Juli 2025 - 00:34 WIB

BNN Tekankan Pentingnya Pembaruan Regulasi Narkotika di Indonesia

Senin, 30 Juni 2025 - 00:44 WIB

Aturan tilang terbaru 2025 Mulai 1 Juli

Jumat, 27 Juni 2025 - 00:45 WIB

Kasasi MA Menangkan Jaksa: Yu Hao Divonis 3,5 Tahun Penjara dalam Kasus Tambang Emas Ilegal Senilai Rp1 Triliun di Ketapang

Rabu, 4 Juni 2025 - 00:20 WIB

Kasus COVID-19 Indonesia Naik Lagi, Ini Daerah Terparah

Berita Terbaru

Kapolsek Pontianak Selatan AKP Jatmiko, S.H., M.H., bersama personel Polsek Pontianak Selatan dan dibantu Polresta Pontianak melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Pontianak di depan Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara. - foto Polsek Selatan

Lintas Kalbar

Pengamanan Aksi IMM Pontianak, Polisi Terapkan Pendekatan Humanis

Jumat, 1 Agu 2025 - 00:45 WIB

Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan - Foto Istimewa

Lintas Kalbar

Alasan Wagub Kalbar Larang Plat Luar Angkut Sawit di Kalbar

Jumat, 1 Agu 2025 - 00:30 WIB

Finalis Bujang Dare Pontianak Diberi Arahan Khusus dari Wali Kota - foto Pemkot Pontianak

Kota Pontianak

Finalis Bujang Dare Pontianak Diberi Arahan Khusus dari Wali Kota

Kamis, 31 Jul 2025 - 00:23 WIB