Enam Polisi Polres Baubau Ditahan Terkait Kasus Penganiayaan Junior

- Jurnalis

Kamis, 27 Februari 2025 - 18:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polres Baubau

Polres Baubau

Enam bintara polisi di Polres Baubau yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap junior mereka, Bripda A (22), telah ditahan dan diperiksa oleh Propam Polda Sulawesi Tenggara.

Kasus ini menghebohkan publik setelah diketahui bahwa penganiayaan terjadi di barak Dalmas Polres Baubau pada Jumat, 21 Februari 2025.

Kombes Pol Iis Kristian, Kabid Humas Polda Sultra, menjelaskan bahwa motif penganiayaan tersebut berawal dari perbuatan iseng yang akhirnya berujung pada pembinaan yang berlebihan.

“Enam personel itu sudah dimintai keterangan di Propam, dan berdasarkan pemeriksaan sementara, mereka menganiaya Bripda A karena iseng dan kemudian melakukan pembinaan yang berlebihan,” kata Iis Kristian, Rabu (26/2/2025), melalui telepon.

Kronologi Kasus Penganiayaan

Penganiayaan ini terjadi saat Bripda A bersama delapan anggota polisi lainnya sedang tidur di barak sekitar pukul 23.00 WITA. Enam anggota polisi senior yang juga berpangkat Brigadir Dua (Bripda) kemudian membangunkan para junior mereka dan menanyakan nama-nama senior.

Baca Juga :  10 Sambungan Air Liar Diputus, Kerugian PDAM Natuna Mengejutkan

Empat di antara delapan anggota polisi tersebut bisa menghafal nama seniornya, namun lima lainnya tidak bisa. Akibatnya, lima orang yang tidak bisa menghafal nama seniornya dipukul, salah satunya adalah Bripda A.

Akibat dari penganiayaan ini, Bripda A mengalami luka parah dan harus menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baubau untuk mengatasi kebocoran pada organ pankreas yang menyebabkan perdarahan.

Kondisi korban sempat kritis, dan pada Rabu malam, Bripda A harus dirujuk ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mendapatkan perawatan intensif.

Identitas Para Pelaku dan Korban

Para pelaku penganiayaan ini merupakan bintara polisi lulusan tahun 2023, sementara Bripda A adalah lulusan Polri tahun 2024. Mereka bertugas di satuan Samapta Polres Baubau, di mana Bripda A adalah junior dari keenam pelaku.

Baca Juga :  23 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan September 2025

Iis Kristian menjelaskan bahwa Bripda A merupakan adik kelas dari para pelaku yang berada satu tingkat di bawah mereka.

Tanggapan Polda Sultra

Kombes Pol Iis Kristian menegaskan bahwa pihak Polda Sultra akan menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan berkomitmen untuk mengungkapkan motif serta tindakan yang lebih lanjut.

“Kami akan terus mendalami kasus ini dan memastikan bahwa hukum akan ditegakkan dengan adil,” ujarnya.

Kasus penganiayaan ini tentunya menimbulkan pertanyaan mengenai etika dan tata tertib di lingkungan kepolisian. Masyarakat berharap agar kasus ini dapat ditangani secara transparan dan adil, serta memberikan efek jera bagi para pelaku.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

23 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan September 2025
Dana Operasional RT/RW Jakarta Naik Oktober, Pramono Anung Penuhi Janji Kampanye
Sopir Angkot Depok Jadi Korban Timpukan Batu
Pajak Kedai Kopi di Sukabumi: Strategi Baru Tingkatkan PAD
Kopi Pontianak di ICE 2025 Banjir Pujian
Penanaman Pohon Serentak APEKSI, Taman Surabaya Disulap Jadi Hutan Kota oleh 98 Wali Kota
Bupati Lucky Hakim Soroti 196 Mobil Dinas Tak Jelas Statusnya
Dedi Mulyadi Disindir Gubernur Konten, Ini Responsnya

Berita Terkait

Senin, 15 September 2025 - 00:03 WIB

23 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan September 2025

Sabtu, 13 September 2025 - 00:02 WIB

Dana Operasional RT/RW Jakarta Naik Oktober, Pramono Anung Penuhi Janji Kampanye

Kamis, 22 Mei 2025 - 00:10 WIB

Sopir Angkot Depok Jadi Korban Timpukan Batu

Senin, 12 Mei 2025 - 01:15 WIB

Pajak Kedai Kopi di Sukabumi: Strategi Baru Tingkatkan PAD

Sabtu, 10 Mei 2025 - 01:00 WIB

Kopi Pontianak di ICE 2025 Banjir Pujian

Berita Terbaru

Temuan ini menimbulkan kegelisahan masyarakat. Program yang diharapkan meningkatkan gizi anak-anak justru berubah menjadi ancaman bagi keselamatan mereka. Orang tua murid mulai mempertanyakan standar pengawasan pemerintah. -foto ilustrasi

Lintas Kalbar

Skandal Makan Gratis Ketapang: Dapur Tanpa Sertifikat Terbongkar

Jumat, 26 Sep 2025 - 00:57 WIB

Ramadan 2026 Muhammadiyah resmi ditetapkan jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026. Keputusan ini dikeluarkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Maklumat No.01/MLM/I.1/B/2025, yang diumumkan pada Kamis (25/9/2025) - foto ilustrasi

Nasional

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1447 H 18 Februari 2026

Jumat, 26 Sep 2025 - 00:49 WIB

Selama ini, bea balik nama menjadi salah satu komponen terbesar dalam biaya pengurusan administrasi kendaraan bekas.

Otomotif

Bea Balik Nama Kendaraan Bekas Resmi Dihapus

Jumat, 26 Sep 2025 - 00:44 WIB